The War of the Rohirrim: Langkah Warner Bros. Pertahankan Hak Film Tolkien?

Tim Teaterdotco - Selasa, 17 Desember 2024 08:39 WIB
The War of the Rohirrim: Langkah Warner Bros. Pertahankan Hak Film Tolkien?

Warner Bros. Discovery dan New Line Cinema kembali membawa kisah epik J.R.R. Tolkien ke layar lebar dengan sentuhan berbeda. Film animasi The Lord of the Rings: The War of the Rohirrim tidak hanya hadir sebagai hiburan baru, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk mempertahankan hak adaptasi film dari karya legendaris Tolkien.

Film ini, yang menghabiskan biaya produksi sebesar $30 juta, membuka pekan perdana dengan pendapatan domestik sebesar $4,6 juta. Meski angka tersebut terbilang kecil, tujuan utama dari proyek ini bukanlah keuntungan langsung, melainkan memperkuat posisi Warner Bros. Discovery dalam dunia perfilman dan anime.

Fokus Baru ke Adaptasi Anime

Keputusan Warner Bros. untuk mempercepat produksi The War of the Rohirrim juga mencerminkan minat mereka yang semakin besar terhadap adaptasi anime. Sebelumnya, mereka telah menggarap proyek anime seperti Suicide Squad Isekai dan Batman Ninja vs. Yakuza League. Dengan menggandeng talenta terbaik di industri anime, The War of the Rohirrim menghadirkan kisah dari lampiran The Lord of the Rings dengan gaya visual yang segar.

Cerita film ini berlatar 180 tahun sebelum trilogi The Lord of the Rings dan berfokus pada Helm Hammerhand, penguasa Rohan yang diperankan oleh Brian Cox. Putrinya, Hera, menambah kedalaman cerita dengan karakter yang lebih modern namun tetap menjaga elemen sejarah dari dunia Tolkien.

Meski memiliki cerita yang kaya, respons dari kritikus dan penonton cukup beragam. Rotten Tomatoes mencatat perbedaan mencolok antara skor kritikus sebesar 51% dan skor audiens yang mencapai 83%. Banyak yang memuji usaha Warner Bros. untuk menggabungkan mitologi Anglo-Saxon dengan estetika anime. Namun, beberapa elemen dianggap kurang harmonis, seperti gaya visual yang terlalu modern atau aksen karakter yang tidak seragam.

Bagi sebagian kritikus, film ini terasa kurang epik dan terlalu panjang jika dibandingkan dengan adaptasi Tolkien sebelumnya. Namun, di sisi lain, audiens anime mungkin lebih menghargai pendekatan eksperimental yang ditawarkan oleh film ini.

Masa Depan Adaptasi Tolkien

Keberhasilan atau kegagalan The War of the Rohirrim mungkin baru akan terlihat di platform streaming, tempat anime sering kali menemukan audiens yang lebih luas. Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi Warner Bros. untuk menguji batasan kreativitas dan eksplorasi gaya baru dalam menceritakan kisah klasik.

Dengan rencana adaptasi live-action di masa depan, The War of the Rohirrim berfungsi sebagai pijakan awal untuk memperluas dunia Tolkien ke genre anime. Apakah ini menjadi langkah sukses atau hanya eksperimen kreatif, hanya waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti: film ini telah membuka babak baru dalam evolusi adaptasi The Lord of the Rings.