Sinopsis Film Kejarlah Janji, Cerita Cinta dan Ambisi yang Menginspirasi
Irvan Daniansyah - Rabu, 1 November 2023 08:39 WIBKomisi Pemilihan Umum Republik Indonesia telah mengeluarkan sebuah film yang bertepatan dengan Pemilu 2024. Kisah dalam film “Kejarlah Janji” ini mencerminkan proses pemilihan kepala desa dan pemilihan umum yang akan segera berlangsung di Indonesia. Dalam alur ceritanya, banyak isu-isu yang relevan dengan pilkades dan pemilu diangkat, termasuk masalah serangan fajar dan politik dinasti.
"Kejarlah Janji" diproduksi dengan tujuan mendorong perubahan perilaku masyarakat Indonesia menjelang Pemilu 2024. Harapannya, film ini dapat menginspirasi masyarakat untuk aktif menggunakan hak pilih mereka dalam Pemilu 2024 dengan menyuarakan #KamuDidengar.
Selain itu, film ini juga bertujuan untuk menggalakkan perlawanan terhadap praktik politik uang menjelang Pemilu 2024, sambil mendorong masyarakat memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak yang jelas dan telah terbukti dalam kinerjanya.
Sinopsis Film "Kejarlah Janji"
Film "Kejarlah Janji" mengisahkan kehidupan seorang ibu tunggal bernama Pertiwi, yang diperankan oleh Cut Mini, beserta tiga anaknya, yaitu Adam (Bima Zeno), Sekar (Shenina Cinnamon), dan Isham (Thomas Rian). Keluarga ini merupakan tokoh sentral dalam cerita film yang dibuat oleh KPU RI.
1. Perjalanan Hidup Anak-Anak Pertiwi
Setiap anak Pertiwi memiliki perjalanan hidupnya sendiri yang menarik. Sekar telah meraih gelar S2 namun dia masih mencari jati diri dan tujuan hidupnya. Adam memiliki cita-cita untuk menjadi kepala desa, meneruskan impian ayahnya yang belum terwujud. Sementara itu, Isham kurang tertarik pada pemilu dan politik, lebih memilih untuk menjalani kehidupan yang jauh dari dinamika politik.
2. Pilkades yang Menegangkan
Alur cerita menjadi semakin menarik ketika suasana tegang, riuh, dan panas menyelimuti desa menjelang pelaksanaan Pilkades yang akan datang. Pilkades adalah salah satu momen penting dalam kehidupan masyarakat desa di Indonesia, di mana mereka memilih kepala desa baru.
3. Persaingan dalam Pilkades
Warga desa secara bulat mendukung pencalonan Janji Upaya (Ibnu Jamil) untuk ketiga kalinya, meskipun dia sudah memimpin desa selama dua periode sebelumnya. Namun, ada pesaing Janji Upaya yang menggunakan trik licik untuk mencuri suara dan dukungan, termasuk menyebarkan fitnah terhadapnya. Ini menciptakan ketegangan dan kompetisi sengit dalam Pilkades.
4. Respon Anak-Anak Pertiwi
Adam ingin mencalonkan diri sebagai kepala desa, mengikuti jejak ayahnya dan bercita-cita untuk memberikan perubahan positif di desanya. Isham, di sisi lain, merasa apatis terhadap pemilu dan politik, sehingga dia enggan menggunakan hak suaranya. Sedangkan Sekar tetap netral dalam konflik politik yang sedang berlangsung.
5. Janji Upaya dan Kehidupannya yang Duda
Di sisi lain, Janji Upaya, yang telah menjadi lurah desa selama dua periode sebelumnya, adalah seorang duda yang ditinggal oleh istrinya beberapa tahun yang lalu. Kehidupannya yang duda juga menjadi elemen penting dalam cerita, menyoroti sisi pribadi dan emosional dari seorang pemimpin desa.
Isu-isu Politik dalam Film
Sebagai sebuah film yang dibuat dengan tujuan mendorong perubahan perilaku masyarakat dan pemilih agar lebih positif menjelang Pemilu 2024, "Kejarlah Janji" tentu saja memuat banyak isu politik yang relevan.
Film ini mengangkat isu-isu seperti politik dinasti, permainan licik dalam pemilihan, dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh pemilih dalam mengambil keputusan yang bijak di tengah tekanan politik.
Cara Menonton Film "Kejarlah Janji"
Bagi mereka yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang sinopsis lengkap film "Kejarlah Janji" dan mengalami cerita emosional dan politik yang menggugah, Anda dapat menontonnya dalam pemutaran terbatas di bioskop, serta juga di ruang-ruang publik dan yang lainnya.
Film ini menjadi sebuah medium untuk menginspirasi pemilih Indonesia agar lebih aktif menggunakan hak suara mereka dalam Pemilu 2024 dan membangun sikap positif terhadap politik.