Sampai Nanti, Hanna!: Febby Rastanty, Bio One, dan Ibrahim Risyad Terjebak Dilema Cinta

Tim Teaterdotco - Sabtu, 19 Oktober 2024 09:21 WIB
Sampai Nanti, Hanna!: Febby Rastanty, Bio One, dan Ibrahim Risyad Terjebak Dilema Cinta

Film terbaru berjudul Sampai Nanti, Hanna! menghadirkan kisah cinta yang rumit di antara tiga karakter utama, yaitu Hanna, Arya, dan Gani. Film yang dibintangi oleh Febby Rastanty, Bio One, dan Ibrahim Risyad ini siap tayang di bioskop pada 5 Desember 2024. Teaser poster dan trailer film ini telah dirilis, menambah antusiasme para pecinta film romantis.

Disutradarai oleh Agung Sentausa, Sampai Nanti, Hanna! mengisahkan tentang Gani (Bio One) yang jatuh cinta pada Hanna (Febby Rastanty) sejak pertama kali mendengar suaranya. Namun, Gani tak pernah berani mengungkapkan perasaannya secara langsung, kecuali dalam lembaran buku hariannya. Ketika akhirnya ia berani menyatakan cinta, Hanna telah memutuskan untuk menikah dengan Arya (Ibrahim Risyad). Hanna memilih Arya karena ia merasa Arya mampu membawanya keluar dari rumah yang penuh dengan konflik dan ketidaknyamanan.

Produser eksekutif Ary Zulfikar menjelaskan bahwa tema film ini sangat relevan dengan kehidupan nyata, terutama bagi generasi muda saat ini. “Relate banget sama kehidupan kita. Selama ini kita selalu berhadapan dengan pilihan-pilihan hidup, dan saya pikir itu relate dengan kondisi yang ada saat ini. Banyak Gen Z yang bisa merasakan hal-hal yang mungkin bisa dipetik dari film ini,” ujarnya saat konferensi pers di Senopati, Jakarta Selatan (17/10/2024).

Sutradara Agung Sentausa juga mengungkapkan bahwa ia sangat antusias membuat film ini karena karakter-karakternya memiliki banyak dimensi. "Tiga karakter ini — Arya, Gani, dan Hanna — memiliki dinamika yang menarik. Mereka berada di situasi yang berbeda, baik di kampus maupun di rumah," kata Agung.

Ibrahim Risyad yang memerankan karakter Arya mengaku bahwa ia tertarik dengan film ini karena cerita cinta yang diangkat dekat dengan kehidupannya. “Aku lahir dan besar di Bandung, dan film ini juga berlatar di Bandung, jadi ada rasa yang relate. Aku dulu juga aktivis, jadi cerita ini punya kedekatan dengan pengalaman pribadiku,” tasmbahnya.

Film ini menjanjikan drama emosional yang intens, terutama ketika Gani bertemu kembali dengan Hanna setelah 10 tahun berlalu, menghidupkan kembali perasaan lama yang tak pernah terucapkan.