Rilis Poster dan Trailer, Kuasa Gelap Menguak Kasus Nyata Eksorsisme

Tim Teaterdotco - Jumat, 23 Agustus 2024 09:32 WIB
Rilis Poster dan Trailer, Kuasa Gelap Menguak Kasus Nyata Eksorsisme

Film horor Indonesia terbaru, Kuasa Gelap, tidak hanya menyajikan tontonan menegangkan, tetapi juga mengangkat isu aktual mengenai eksorsisme. Melalui rilisnya official poster dan trailer, film produksi Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment ini telah berhasil mengundang rasa penasaran publik.

90% Kasus Kerasukan Bukan Hal Gaib

Fakta menarik terungkap dari film ini, yakni 90% kasus kerasukan yang dilaporkan ke Gereja Katolik ternyata memiliki penyebab medis. Hanya 10% kasus yang benar-benar membutuhkan ritual eksorsisme. Informasi ini disampaikan oleh tim produksi yang telah melakukan riset mendalam selama dua tahun, termasuk menghadiri seminar eksorsisme dan mempelajari berbagai kasus di Indonesia.

Eksorsisme dalam Perspektif Baru

Kuasa Gelap menyajikan potret eksorsisme yang lebih realistis dan mendalam. Melalui karakter Romo Thomas (Jerome Kurnia), penonton diajak untuk memahami kompleksitas ritual ini. Jerome sendiri mengaku telah mempelajari berbagai kasus eksorsisme dan mendalami karakternya secara mendalam. "Menjadi Romo Thomas, saya harus mendalami karakter yang kompleks dan penuh emosi. Penonton akan merasakan perjuangan batin yang dialami Romo Thomas," ujarnya.

Dukungan Gereja Katolik

Yang menarik, film ini mendapatkan dukungan penuh dari Gereja Katolik Indonesia. Tim produksi telah melakukan audiensi dengan institusi gereja untuk memastikan integritas ritual eksorsisme yang ditampilkan. "Kami sangat berterima kasih atas izin dan dukungan yang diberikan oleh gereja Katolik Indonesia," ujar Robert Ronny, produser film.

Sinopsis Singkat

Kuasa Gelap mengisahkan tentang seorang remaja perempuan bernama Kayla yang mengalami kerasukan. Romo Rendra (Lukman Sardi) dan Romo Thomas kemudian melakukan ritual eksorsisme untuk mengusir roh jahat yang merasuki Kayla. Film ini tidak hanya menyajikan adegan-adegan menegangkan, tetapi juga mengangkat tema tentang iman, perjuangan melawan kejahatan, dan dampak trauma masa lalu.