Review Utusan Iblis: Akting Shareefa Daanish dan Cindy Nirmala Layak Diacungi Jempol
Baba Qina - Jumat, 3 Januari 2025 08:09 WIBShareefa Daanish kembali dengan film horor terbarunya. Setelah sebelumnya membintangi film Menjelang Ajal dan Marni: Kisah Wewe Gombel yang keduanya rilis pada tahun 2024 lalu, kini ia membintangi Utusan Iblis, sebuah film horor psikologis yang konon terinspirasi dari peristiwa pembantaian satu keluarga yang terjadi di Jakarta beberapa waktu silam.
Olivia (Shareefa Daanish), seorang psikiater spesialis kesehatan jiwa di sebuah rumah sakit jiwa, didatangi oleh Rendy (Dimas Aditya), seorang polisi yang menangani kasus pembantaian brutal yang dilakukan oleh Cantika (Cindy Nirmala) terhadap anak dan suaminya. Setelah menjalani beberapa sesi terapi, kondisi psikologis Olivia semakin memburuk. Selain itu, pasien-pasien lain yang ditanganinya juga meninggal secara mengenaskan.
Ternyata Cantika sudah lama dirasuki oleh sesosok entitas mengerikan dan itulah yang menyebabkan ia membantai seluruh keluarganya. Kehadirannya juga membuat masa lalu Olivia muncul kembali dan membuatnya teringat akan masa lalu yang telah ia tinggalkan. Masa lalu apakah itu?
Sekilas, Utusan Iblis akan mengingatkan kita pada banyak film Hollywood dengan tema serupa, namun film ini memadukannya dengan unsur investigasi polisi yang sedikit mengingatkan pada karya legendaris David Fincher berjudul Seven. Namun, jangan pernah bandingkan Utusan Iblis dengan film-film di atas, karena tentunya masih sangat jauh jika kita bandingkan secara apple to apple.
Meski premisnya menarik, sayangnya narasi film ini terasa mentah dan hanya berkutat pada dua tokoh utama tanpa berusaha mencari solusi dari masalah yang dialami oleh karakter Cantika. Lucunya, narasi ini justru mengaitkannya dengan masa lalu Olivia yang digambarkan memiliki masalah serupa dengan Cantika.
Padahal, yang seharusnya diceritakan adalah eksposisi dari si iblis itu sendiri. Dengan gaya penceritaan seperti ini, Utusan Iblis otomatis akan terasa sangat membosankan dan tidak menarik untuk ditonton hingga akhir. Ditambah lagi, alurnya terasa sangat lambat di sepanjang film.
Peran yang dihadirkan oleh Dimas Aditya juga terasa hambar karena sama sekali tidak berusaha memecahkan kasus pembunuhan Cantika dari berbagai aspek keilmuan, dan hanya mengandalkan Olivia seorang. Padahal sempat disebutkan bahwa masalah ini bisa terjadi karena kesurupan, dan entry point itu diabaikan begitu saja sambil terus berusaha mencarinya lewat investigasi yang terkesan seperti omong kosong tanpa ada tinjauan dari berbagai aspek yang berkaitan tadi.
Secara teknis, film ini juga jauh dari harapan. Jangan harap sobat teater akan takut dengan entitas yang dihadirkan karena jumpscare yang muncul tidak efektif membuat penonton takut. Ditambah lagi make-up yang terlihat standar dan scoring yang terdengar biasa saja serta tidak bisa menghadirkan nuansa mencekam sepanjang film.
Satu hal yang patut diacungi jempol adalah akting dari Shareefa dan Cindy yang terlihat konsisten dari awal hingga akhir film. Sayangnya, narasi yang buruk membuat film ini kehilangan wibawa sebagai film horor yang mampu menghibur penonton.
Pada akhirnya, Utusan Iblis terasa seperti sebuah film idealis ketimbang film komersil yang diharapkan mendapatkan pemasukan dari jumlah penonton. Film dengan genre serupa sudah terbukti gagal karena film seperti ini lebih menyasar penonton yang tersegmentasi di kota-kota besar dan sulit untuk bertahan lebih lama di layar bioskop.