Review The Watchers: Penuh Suasana Mencekam dan Menegangkan
Baba Qina - Sabtu, 15 Juni 2024 09:18 WIBMina (Dakota Fanning), seorang seniman muda, terdampar di hutan Irlandia setelah mobil yang ia naiki mogok. Setelah ditolong tiga orang asing yang membawanya ke sebuah tempat berlindung, Mina merasa ada yang aneh karena ada makhluk misterius yang selalu mengawasi setiap malam.
Terjebak dalam situasi yang tidak menentu, apakah Mina akan selamat? Makhluk apa yang mengawasi mereka, dan siapa tiga orang asing yang ada di tempat berlindung tersebut? Itulah kisah yang tersaji dalam karya terbaru sutradara Ishana Shyamalan berjudul The Watchers.
Menurut penulis, Ishana tampaknya cukup menyadari segala kekurangan yang pernah menghancurkan karir ayahnya yang juga merupakan sutradara, M. Night Shyamalan, beberapa tahun terakhir. Ketika menggarap film horor atau thriller, Night terlalu berfokus pada konsep tinggi namun lupa menyuntikkan rasa takut kepada para penontonnya.
Aneka kejutan dalam cerita pun terasa seperti parodi atas dirinya sendiri dengan satu-satunya tujuan, yakni hanya sebagai efek kejut tanpa memperhatikan koherensi dengan alur cerita filmnya itu sendiri. Sedangkan pada genre lainnya, M. Night Shyamalan malah terlalu mementingkan spektakel serta kemegahan CGI yang bahkan sering tampak murahan di layar.
Terlebih naskah yang lemah dan cenderung konyol turut diperparah dengan kengototan Shyamalan dalam menyajikan tontonan yang berani. Tapi, dalam The Watchers sang anak seperti ingin mengobati kesalahan ayahnya tersebut. Dengan bujet produksi yang hanya 30 juta dolar AS, Ishana mau tak mau harus berfokus pada penghantaran atmosfer serta kekuatan narasinya.
Menurut penulis, di titik itulah The Watchers mampu tampil sebagai sebuah film yang cukup atmosferik dan mengerikan. Suasana mencekam dan kesan disturbing menyengat kuat, hasil dari tindak tanduk aneh dari beberapa karakter di dalamnya. Ketegangan tersebut yang dijamin akan membuat tangan sobat teater menggenggam kursi dengan erat.
Atmosfer tak mengenakkan serta sedikit jumpscare yang efektif dijamin bakal sanggup membuat sobat teater terkejut. Selain itu, tempo yang cukup lambat diserta gerak kamera yang ditampilkan di sini nyatanya cukup mampu dimanfaatkan dengan baik untuk membangun rasa cemas dari para penonton.
Harus diakui bahwa Ishana punya plot twist yang mudah dibaca. Tapi, hal tersebut memang semata-semata lantaran sang sutradara sudah menebar banyak petunjuk. Bahkan, jika tidak menyadari petunjuk tersebut saat twist tersebut terungkap, sobat teater masih berpotensi akan menyadarinya.
Overall, produksi terbaru Warner Bros. Pictures ini amat layak dirayakan sebagai pembuktian seorang Ishana Shyamalan yang sepertinya mampu menyerap ilmu dari sang ayah dengan sangat baik. Menurut penulis, mungkin sudah saatnya ia dan ayahnya berfokus untuk membuat horor atau thriller berskala kecil yang lebih mengutamakan kekuatan atmosfer dan narasi seperti The Watchers.