Review The Three Musketeers: Milady: Lebih Serius dari Film Sebelumnya

Sekuel The Three Musketeers: D'Artagnan berjudul The Three Musketeers: Milady akhirnya tayang di bioskop seluruh Indonesia. Berkisah tentang D'Artagnan (Francois Civil) yang terpaksa bekerjasama dengan Milady (Eva Green) untuk menyelamatkan Constance (Lyna Khoudri), yang diculik di depan matanya. Sementara Athos (Vincent Cassel), Porthos (Pio Marmai), dan Aramis (Romain Duris) telah bergabung di garis depan untuk menentukan masa depan Prancis.

Menurut penulis, arahan sutradara Martin Bourboulon ini terbilang cukup menyenangkan untuk ukuran film aksi petualangan dengan latar sejarah masa lalu. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi alasannya. Pertama, dari segi desain produksi, The Three Musketeers: Milady terlihat sekali digarapa dengan proper dan serius.

Mulai dari sinematografinya, penggunaan warnanya hingga kostum-kostum yang digunakan para pemainnya sukses menghidupkan karakter-karakter dan nuansa pada abad ke-17 menjadi terasa begitu nyata. Menurut penulis, itulah yang membuat Three Musketeers karya Alexandre Dumas tampak otentik dan tak lekang oleh waktu di film ini.

Kedua, intrik politik, duel yang mendebarkan, dan romansa rahasia yang terjalin saat The Three Musketeers bertempur melawan Kardinal Richelieu yang licik dan Milady de Winter yang penuh teka-teki membuat film ini hidup, dalam arti seru dan menyenangkan. Harus penulis akui bahwa sekuel ini tampil lebih serius dan minim komedi dari film pertamanya.

Ketiga, penampilan Eva Green sebagai sosok Milady layak diacungi jempol. Aktingnya terbilang cukup memikat dan meyakinkan. Menurut penulis, Eva tampil menjadi daya tarik tersendiri untuk The Three Musketeers: Milady, terutama terkait cinta dan penghianatan.

Jadi, baagi sobat teater yang sedang mencari tontonan komplit yang seru dan menyenangkan The Three Musketeers: Milady yang diproduksi oleh Pathé dan Chapter 2 layak jadi pilihan. Selamat menonton.