Review The Monkey, Si Monyet Pembawa Petaka

Reskia Ekasari - Rabu, 12 Maret 2025 10:47 WIB
Review The Monkey, Si Monyet Pembawa Petaka

Monyet penabuh drum yang terlihat lucu justru membawa petaka? Itulah premis film horor The Monkey karya sutradara Osgood Perkins. Tampaknya film ini berambisi untuk menyatukan elemen dark comedy dengan horor berdarah-darah.

Film ini merupakan adaptasi dari cerpen berjudul sama karya Stephen King, penulis horor legendaris.

Tidak tanggung-tanggung, produksi film ini juga melibatkan James Wan sebagai produser. Wan memang sudah sangat dalam dunia film horor berkat franchise Saw, Insidious, dan The Conjuring Universe.

Dengan ketiga sosok hebat seperti itu di balik layar, apakah film The Monkey berhasil menyajikan nuansa horor yang penuh kejutan? Mari simak review selengkapnya untuk mengetahui apakah film ini layak tonton.

Sinopsis The Monkey

Cerita film komedi horor ini berfokus pada Hal dan Bill Shelburn (Theo James), saudara kembar identik.  

Saat kecil, mereka mengalami trauma akibat mainan monyet penabuh drum yang diwariskan sang ayah

Ketika monyet itu mulai menabuh drum, seseorang di sekitar mereka akan tewas. Pertama, sang pengasuh terbunuh secara mengenaskan. Dari sini, mereka menyimpulkan monyet tersebut merupakan pembunuh.

25 tahun telah berlalu, Bill dan Hal telah bertumbuh dewasa. Bill tumbuh sebagai sosok yang penuh dendam. Sementara itu, Hal justru memiliki sifat culun dan selalu rasa bersalah.

Tetapi, mainan monyet tersebut kembali memicu teror. Begitu monyet tersebut memainkan drum, seseorang akan tewas akibat semacam “kecelakaan” tragis.

Akan tetapi, Bill justru berakhir menggunakannya demi membunuh Hal. Siapakah yang akan selamat dari teror tersebut?

Review The Monkey

Tampaknya Osgood Perkins sebagai sutradara berhasil mengeksekusi konsep dengan bumbu komedi gelap dan horor yang sadis.

Mengikuti kesuksesan film sebelumnya, Longlegs, ia menyajikan setiap elemen film ini dengan kreatif.

Highlight utama dari The Monkey movie terdapat pada cara mati yang terlihat sadis, menyakitkan, dan over-the-top.

Contohnya, tertembak, tersetrum, terbakar hidup-hidup, tertusuk, tersandung, dan bahkan kemasukan lebah.

Sedangkan untuk jumpscare tidak terkesan murahan. Setiap jump scare terbangun secara perlahan sampai terasa hampa.

Kemudian, hal tersebut tergantikan oleh sudden jump scare. Hal ini membuat penonton terasa kaget dan sama sekali tidak menduga.

Performa Theo James sebagai Bill dan Hal pun ternyata sangat memukau. Dari yang terlihat, James lebih cocok sebagai sosok pria sinis penuh dendam.

Tetapi tidak disangka, ia mampu memerankan sosok pria lugu dan culun.

Begitu juga dengan Christian Convery sebagai sosok Hal dan Bill kecil. Ia mampu mengeksekusi bobot emosional yang menjadi standar dari awal sampai akhir.

Meski hanya berdurasi 98 menit, The Monkey tentu merupakan film penuh humor dan gore pada saat bersamaan. Pastinya, film ini sangat layak masuk ke dalam watchlist jika menggemari film horor berdarah-darah bercampur dark comedy.