Review The Dive: Punya Banyak Momen Seru dan Menegangkan

Baba Qina - Jumat, 15 Desember 2023 16:52 WIB
Review The Dive: Punya Banyak Momen Seru dan Menegangkan

Film survival atau bertahan hidup selalu menjadi favorit banyak orang. Film dengan genre bertahan hidup ini bukan hanya menyajikan ketegangan, melainkan kisah perjuangan yang penuh inspiratif. Satu lagi film yang memiliki premis tersebut adalah The Dive yang disutradarai oleh Maximilian Erlenwein.

Kisah dalam film The Dive dibuka dengan pertemuan dua wanita berambut pirang bernama Drew (Sophie Lowe) dan May (Louisa Krause). Keduanya merupakan kakak adik yang sekian lama tak bersua. Mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama dengan melakukan aktivitas kesukaan mereka yakni menyelam.

Dengan peralatan menyelam yang telah terpasang sesuai, keduanya mantap memulai petualangan, menerjunkan diri ke laut dan mendayungkan kaki hingga mendorong tubuh mereka jauh menyusuri celah bebatuan. Semakin jauh ke dalam, tiba-tiba keduanya dikejutkan oleh reruntuhan batu karang. Kegentingan kian menjadi-jadi ketika May mendapati saudarinya, Dew ikut tersapu oleh reruntuhan batu. Lalu, bagaimanakah nasib mereka berdua?

Kelemahan terbesar dari naskah cerita The Dive ini memang terletak pada ketidakmampuan sang penulis naskah untuk memberikan penggambaran karakter yang lebih kompleks lagi kepada dua karakter utama film ini. Karakter Drew dan May tampil terlalu lemah dan datar untuk mampu membuat penonton benar-benar tertarik maupun membentuk jalinan emosional dengan mereka.

Pun susunan dialog yang dibentuk oleh Maximilian bersama Joachim Hedén juga tergolong berkualitas menyedihkan. Daripada memberikan karakter-karakternya susunan dialog yang dapat lebih memperdalam penggalian karakter maupun memperkuat intensitas konflik, kebanyakan dialog yang hadir dalam The Dive justru seringkali terasa tidak penting.

Namun, meskipun hadir dengan penataan karakter yang cenderung lemah, baik Sophie Lowe dan Louisa Krause boleh dibilang cukup berhasil memberikan penampilan akting terbaik mereka untuk The Dive. Keduanya juga hadir dengan chemistry yang meyakinkan sebagai pasangan kakak beradik.

Dengan bujet yang terlihat minimalis, sang sutradara juga harus diakui mampu memberikan pengarahan yang baik bagi filmnya. The Dive hadir dengan ritme pengisahan yang cukup terarah. Pilihan untuk menghadirkan atmosfer pengisahan film dalam balutan teror psikologis yang terbentuk perlahan sukses menghadirkan banyak momen-momen menegangkan yang jelas akan membuat para penonton filmnya berpegangan erat di kursi mereka.

Maximilian juga tidak ceroboh untuk mengeksploitasi adegan-adegan menegangkan dalam filmnya, sehingga banyak unsur kejutan yang telah disiapkan mampu bekerja dengan baik. Kualitas produksi film juga hadir memuaskan. Mulai dari editing yang mampu mendukung dan menjaga ritme pengisahan film, tata musik yang seringkali memberikan dukungan emosional di banyak adegan film, hingga sinematografinya yang berhasil menangkap banyak gambar-gambar indah sekaligus menyeramkan di bawah laut untuk film ini.

Pada akhirnya, dunia bawah laut adalah tempat yang membuat manusia paling merasa manusiawi. Kita akan merasa takut, merasa kecil, merasa cemas tak berdaya oleh kegelapan tak berujung. Dan tentu saja ada harapan, sebagaimana karakter film ini yang kehilangan sesuatu namun justru balik menemukan dirinya yang sebenarnya di bawah laut sana.