Review The Bikeriders: Duet Austin Butler dan Jodie Comer Tampil Impresif

Baba Qina - Senin, 24 Juni 2024 16:07 WIB
Review The Bikeriders: Duet Austin Butler dan Jodie Comer Tampil Impresif

Karya terbaru sutradara Jeff Nichols berjudul The Bikeriders sudah tayang di bioskop seluruh Indonesia Film ini memotret masa-masa pemberontakan di Amerika ketika budaya dan masyarakatnya berubah. Setelah pertemuan kebetulan di sebuah bar lokal, Kathy (Jodie Comer) yang berkemauan keras tertarik pada Benny (Austin Butler), anggota terbaru klub motor Midwestern, Vandals yang dipimpin oleh Johnny (Tom Hardy) yang penuh teka-teki.

Sama seperti kota-kota di sekitarnya, klub ini mulai berevolusi, berubah dari tempat berkumpulnya orang-orang luar menjadi dunia kekerasan yang berbahaya, memaksa Benny untuk memilih antara Kathy dan kesetiaannya pada klub.

Menurut penulis, produksi terbaru Universal Pictures ini terbilang memiliki tempo bercerita yang lambat layaknya karya-karya Nichols sebelumnya, tanpa berusaha menghujam penonton dengan kesan grandiosity pada tiap pengadeganannya.

Pada dasarnya, banyak potensi dramatisasi di tengah setumpuk peristiwa monumental dalam film, tapi Jeff Nichols lebih kukuh mengetengahkan keintiman, mengandalkan kelembutan bertutur. Tak sekalipun setiap karakternya dikuasai amarah ataupun berapi-api. Bukan status pahlawan sebagai tonggak perubahan yang ingin dicari, melainkan kebebasan mengekspresikan rasa cinta.

Jika sang sutradara mau, film ini bisa saja diarahkan menjadi rama yang ramai gejolak, khususnya menyangkut respon negatif masyarakat sekitar atas fenomena "geng motor" pada masa itu. Tapi, baik di penulisan naskah atau penyutradaraannya, Nichols terlihat lebih memilih bentuk penuturan yang subtil, jauh dari kesan meluap-luap.

Dengan bekal tatapan mata yang kaya rasa dan gestur kecil sebagai penguat, Jodie Comer mampu meresapi emosi dari karakter Kathy, dan menenggelamkan penontonnya dalam perasaan yang sama. Sebuah bentuk kesubtilan akting yang cenderung sunyi di permukaan tapi menyimpan ledakan di dalam, berujung kesuksesan menghidupkan seorang wanita kuat yang penuh ketabahan.

Di sisi lain, Austin Butler juga berhasil menghidupkan karakter Benny yang terlihat kuat namun rapuh serta cemas. Serupa Jodie, Austin mampu mengandalkan mata ketimbang kata. Karakter Benny berhasil dibuat tak nyaman dengan pilihan-pilihannya, dan penampilan Austin sanggup menegaskan sikap tersebut selaku bentuk keengganan menempatkan wanita tercintanya di posisi berbahaya. Tanpa banyak bicara, Austin dan Jodie mampu menjalin chemistry, saling bertukar rasa melalui intensitas tatapan tadi.

Jadi, menurut penulis, The Bikeriders adalah sebuah perayaan terhadap kesakralan cinta yang universal dan disajikan tulus, halus tanpa amarah maupun bumbu-bumbu pernyataan yang tak perlu.