Review Single in Seoul: Sajikan Perspektif Menarik Soal Jomblo dan Memiliki Pasangan

Seorang influencer bernama Young-ho (Lee Dong-wook) terkenal karena bahagia hidup menjomblo. Baginya, berjalan sendirian, istirahat sendirian, makan sendirian, dan hidup sendirian adalah kehidupan yang ideal.

Di sisi lain, ada Hyun-jin (Lim Soo-jung), editor senior dari perusahaan penerbitan yang benci sendirian. Menariknya, keduanya bertemu sebagai penulis dan editor dari sebuah seri esai tentang menjadi jomblo berjudul Single in the City.

Dengan gaya hidup dan prinsip yang bertolak belakang, mereka selalu berbeda pendapat, namun perlahan mulai merasa terbiasa bersama. Di Seoul, tempat yang nyaman untuk menjomblo, cinta mulai bersemi dan kehidupan jomblo Young-ho dan Hyun-jin pada akhirnya terungkap.

Itulah kisah yang dibagikan oleh sutradara Park Beom-su dalam karya terbarunya berjudul Single in Seoul. Menurut penulis, genre komedi romantis selalu punya tempat di hati banyak penonton, tak terkecuali film ini. Single in Seoul adalah contoh film yang punya premis sederhana dan menarik, namun tetap konsisten menyampaikan ide ceritanya dari awal sampai akhir.

Tapi, harus diakui bahwa pada beberapa titik narasi film ini cenderung membosankan. Pasalnya, menurut penulis, sang sutradara tidak menyematkan unsur komedi yang pada dasarnya bisa menyelamatkan chemistry karakternya yang masih terlihat canggung.

Untungnya, kekurangan kecil di atas mampu ditutupi oleh sajian sinematografi pemandangan indah yang dijamin bakal memanjakan mata sobat teater. Terlebih fotografi memang menjadi hobi karakter utamanya.

Terlepas dari itu, menurut penulis, Single in Seoul bakal memberikan perspektif baru tentang keputusan seseorang untuk tetap sendiri tanpa menjalin hubungan asmara dengan lawan jenisnya. Film ini juga akan memberi pertanyaan dan pernyataan kepada sobat teater bahwa baik jomblo maupun memiliki pasangan tidak menjamin pihak yang menjalaninya akan sengsara ataupun bahagia.