Review Sijjin: Horor Mencekam dengan Penampilan Akting yang Gemilang

Baba Qina - Sabtu, 11 November 2023 11:59 WIB
Review Sijjin: Horor Mencekam dengan Penampilan Akting yang Gemilang

Apakah sobat teater pernah menonton film Siccin? Ya, film tersebut merupakan film yang berasal dari Negara Turki dan konon berdasarkan kisah nyata. Bahkan, sampai-sampai pada saat adegan pemanggilan setan atau jinnya pun menggunakan mantra asli. Film tersebut berbeda dengan film horor barat pada umumya, karena film tersebut bertemakan tentang sihir dan bagaimana cara agama Islam dalam memandangnya.

Kini, rumah produksi Rapi Film bersama Legacy Pictures coba meremake film tersebut dan diubah judulnya menjadi Sijjin. Hal tersebut memang cukup beralasan, karena kisahnya pasti akan relate dengan budaya masyarakat Indonesia.

Sijjin bercerita tentang seorang wanita yang bernama Irma (Anggika Bolsterli). Ia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Galang (Ibrahim Risyad), sepupunya sendiri yang telah beristri dan mempunyai anak. Irma sangat menginginkan Galang, bahkan ia terobsesi untuk mendapatkan hati Galang, meski ia harus menyakiti istri dan anak Galang.

Obsesinya tersebut lalu mengantarkan Irma kepada seorang dukun ilmu hitam yang coba mengirimkan teluh kepada istri Galang. Sejak saat itu, kehidupan Galang dan istrinya pun berubah. Gangguan mistis, kesurupan, dan kematian terjadi di rumah Galang. Namun, Irma tak menduga bahwa santet yang ia lakukan tadi juga mengancam nyawanya sendiri.

Butuh beberapa saat sampai Sijjin mulai menebarkan kengerian. Praktis paruh awalnya minim teror. Muncul pula kesan draggy di banyak titik. Entah akibat naskah buatan Lele Leila yang menyelipkan beberapa filler yang kurang substansial, atau pengadeganan berlarut-larut dari Hadrah Daeng Ratu selaku sutradara, yang bukan ditujukan untuk menguatkan atmosfer serta intensitas.

Tapi seiring durasi, tatkala penderitaan yang dialami para karakternya semakin bertambah, semakin efektif pula terornya. Hadrah berhasil menebus sederet penampakan generik, yang bak eksis hanya untuk melaksanakan kewajiban memenuhi ekspektasi pasar, dengan presentasi body horror yang mumpuni. Belum seberapa ekstrim, namun sekali lagi, efektif. Menyakitkan, menjijikkan, pun tidak nyaman untuk dilihat.

Meski tak menawarkan modifikasi yang istimewa bagi genrenya dan juga bagi film originalnya, juga sempat diganggu pula oleh kemunculan hal berbau formula sinetron yang tak berkontribusi, baik sebagai shock value maupun penguat pesan, namun narasi yang digulirkan oleh Hadrah tadi masih sanggup untuk memenuhi poin paling mendasar, yakni bercerita dengan rapi.

Membicarakan akting, inilah departemen paling bersinar di film ini. Selain Anggika, Niken Anjani adalah magnet kuat yang mengingatkan penonton betapa manusia tidak kalah menyeramkan dan mematikan daripada setan. Ditambah nama-nama lain yang tidak kalah solid seperti Messi Gusti dan Delia Husein. Well, walau masih diisi oleh sederet kelemahan, Sijjin masih dapat membuktikan diri sebagai horor Indonesia dengan jajaran penampil terbaik tahun ini.

Pada akhirnya, Sijjin memang merupakan film horor yang masih jauh dari kesan sempurna. Tapi, film ini masih cukup berhasil memberikan pengalaman menonton yang terasa mencekam dan membuat jijik lewat momen-momen gore-nya.