Review Setan Botak di Jembatan Ancol, Masih Penuh Humor
Reskia Ekasari - Kamis, 13 Maret 2025 09:25 WIB
Bukan Si Manis, tetapi Setan Botak di Jembatan Ancol kini telah menjadi film. Film garapan Anggy Umbara ini masih terinspirasi dari cerita legenda Jembatan Ancol yang sangat fenomenal.
Masih bingung? Film ini masih satu universe dengan Si Manis Jembatan Ancol. Tokoh Setan Botak dari film sebelumnya merupakan sosok hantu penuh jenaka.
Tampak sekali tokoh Setan Botak ini memiliki potensi menjadi tokoh utama filmnya sendiri. Dari sini, ia dapat mendapatkan pengembangan lebih lanjut dengan plot cerita tersendiri.
Jadi, apakah kehadiran film Setan Ancol ini dapat menghibur penonton? Mari simak sinopsis dan review selengkapnya di sini!
Sinopsis Setan Botak di Jembatan Ancol Film
Film garapan Anggy Umbara ini bercerita tentang Nirmala, sosok Indigo yang baru saja kehilangan sahabat. Sejak saat itu, ia merasakan ada yang ganjal di kampung Ancol Bahari.
Pasalnya, di sebuah panti asuhan, anak-anak menghilang tanpa jejak setiap tahunnya.
Apalagi terdapat mitos yang menyebutkan sosok makhluk botak sering muncul di Jembatan Ancol. Lokasi tersebut kerap dilaporkan terjadi berbagai kejadian aneh saat malam hari.
Demi memecahkan misteri ini, Nirmala akhirnya bertemu sosok pria botak bernama Bang Ozi. Pria itu terlihat eksentrik dan memiliki wawasan lebih dalam terkait hal-hal mistis.
Tetapi, Bang Ozi juga merupakan sosok Setan Botak yang ingin membalas dendam.
Setan Botak di Jembatan Ancol Cast
Beralih ke cast-nya, Ozy Syahputra kembali memerankan Bang Ozi atau Setan Botak dari film Si Manis Jembatan Ancol (2019). Begitu juga dengan Indah Permatasari sebagai Maryam atau Si Manis.
Sedangkan Nirmala diperankan oleh Jamilah Saleem. Berbagai aktor lain yang terlibat termasuk Cornelio Sunny, Cinta Dewi, Arif Didu , dan Firda Indira.
Review Setan Botak Jembatan Ancol
Secara keseluruhan, film Setan Botak sebenarnya tampak lebih fokus pada elemen komedi. Setiap humor yang terselip berhasil menggelitik penonton.
Apalagi Ozy Syahputra sebagai Setan Botak menunjukkan totalitasnya. Ia tetap menyajikan karakterisasi tajam yang menjadikan Setan Botak begitu tajam. Bukan sekadar mengajak nostalgia, sentuhan elemen modern pun terasa hidup.
Untuk elemen horor sendiri terasa kurang. Jumpscare tidak begitu mencengangkan penonton.
Beralih ke cerita, alurnya melaju seperti ngebut, terutama saat konflik utama. Setiap karakter kurang mendapat pengenalan secara detail. Tampaknya ini merupakan efek durasi kurang lebih satu setengah jam, relatif cukup singkat untuk film layar lebar.
Terakhir, efek CGI masih belum mencapai level layar lebar, melainkan terkesan murahan. Jika ini sebuah episode sinetron, hal ini mungkin terbilang wajar.
Kesimpulannya, Setan Botak di Jembatan Ancol merupakan sebuah film komedi bercampur supernatural. Alasannya, penonton akan tertawa berkat humor tajam dan on point.