Review Saranjana: Kota Ghaib: Horor dengan Visual Mewah
Baba Qina - Sabtu, 28 Oktober 2023 13:31 WIBTak bisa dipungkiri, genre horor memang selalu punya pasar yang konsisten di Indonesia. Apalagi setelah masa pandemi, dari banyak pengamatan, ada kecenderungan penonton umum yang melangkahkan kakinya ke bioskop semata untuk hiburan ketimbang sisi lain dari sebuah film.
Salah satu rumah produksi yang membaca tren tersebut adalah Darihati Films. Darihati Films yang ada di ranah rumah produksi “low key” Indonesia rupanya cukup konsisten berproduksi dengan skala produksi menengah, yang paling tidak masih bisa menggamit nama-nama populer di deretan cast-nya. Dari Catatan Akhir Kuliah, The Chocolate Chance, Love Reborn hingga Gas Kuy, pun kini ikut merambah genre horor keduanya setelah film Iblis Dalam Kandungan beberapa tahun yang lalu.
Dalam film horor terbarunya ini, Darihati Films coba mengangkat tentang mitos kota misterius bernama Saranjana. Ya, Saranjana memang dikenal sebagai kota gaib di Pulau Kalimantan. Kisah tentang kota Saranjana pun sudah melegenda bagi masyarakat Kalimantan atau Borneo. Kota Saranjana menjadi misterius karena keberadaannya tidak tercatat dalam peta Indonesia. Bahkan Keberadaannya juga memiliki beragam versi.
Kini, sineas Johansyah Jumberan coba mengangkat kota misterius tadi ke dalam sebuah film layar lebar yang berjudul Saranjana: Kota Gaib. Saranjana: Kota Gaib menceritakan tentang petualangan sebuah band asal Jakarta yang bernama Signifikan yang tengah mengadakan tur konser di Kota Baru, Kalimantan Selatan.
Signifikan beranggotakan lima personel, yakni Rendy, Dion, Vey, dan Shita. Tepat di tengah pelaksanaan tur, Shita, sang vokalis band, menghilang secara misterius. Setelah melakukan penelusuran, anggota band lainnya meyakini bahwa Shita berada di Saranjana, sebuah kota ghaib yang diyakini oleh warga lokal sebagai kota yang modern dan maju. Selama tujuh hari, mereka akan memasuki kota Saranjana dengan berbagai kejadian horor dan mistis yang mengiringi perjalanan mereka. Lantas, mampukah mereka menemukan Shita?
Saranjana: Kota Gaib bisa dikatakan sebagai sebuah film yang menarik karena Johansyah selaku sutradara mencoba untuk menggambarkan visual kota Saranjana yang dengan sentuhan CGI yang walaupun terlihat masih belum halus, tapi tetap terlihat mewah. Film ini juga mengombinasikan antara atmosfer seram dari setan pocong dengan petualangan seru yang bercampur sci-fi.
Cukup disayangkan memang tatkala film ini tidak mencoba untuk masuk ke ranah sci-fi seutuhnya. Karena jika hal tersebut dilakukan, pastinya film ini akan jauh lebih baik lagi. Tapi tak apa, toh pada akhirnya sang sutradara juga memberikan sentuhan horor yang tak melulu “jawa-sentris”. Sebuah hal yang perlu kita apresiasi.
Pada akhirnya, bolehlah kita beri sedikit kredit kepada rumah produksi Darihati Films yang berani mengangkat tema horor yang tidak melulu bersetting di Pulau Jawa. Mungkin setelah ini akan ada banyak lagi rumah produksi lain yang juga mengangkat mitos-mitos horor dari wilayah-wilayah lainnya di Indonesia.