Review Rumah Teteh - Story of Helena, Film Horor dari Cerita Viral

Rumah Teteh - Story of Helena telah rilis pada 13 Februari 2025 dan ikut meramaikan tren film horor Indonesia. Film ini sebenarnya sebuah adaptasi dari cerita viral dari thread sosial media X oleh Brit Story.

Tidak sampai di situ, cerita tersebut sebelumnya juga diangkat menjadi podcast di channel YouTube RJL 5 Fajar Aditya. Katanya, podcast tersebut telah mendapatkan jumlah 3,5 juta kali tonton.

Thread X dan podcast YouTube tersebut sama-sama menceritakan sebuah kisah nyata yang mencekam. Kabarnya, kisah tersebut benar-benar terjadi di Bandung pada tahun 2007.

Apakah cerita viral ini berhasil tereksekusi dalam bentuk film seperti ini? Tentunya, penggemar memiliki ekspektasi tinggi terhadap film produksi 786 Production ini. Simak review ini untuk cari tahu apakah film Rumah Teteh benar-benar worth masuk watchlist!

Sinopsis Rumah Teteh - Story of Helena

Film yang juga diproduksi Maxstream Studios itu bercerita tentang sekelompok mahasiswa yang menempati sebuah kos di Bandung. Masing-masing mahasiswa itu memiliki latar belakang berbeda dan juga mimpi masing-masing.

Rumah kos tersebut mereka pilih karena biaya sewa begitu murah. Namun, semenjak tinggal di sana, mereka kerap mengalami kejadian mistis yang menyeramkan.

Brii (Erdin Werdrayana), sang tokoh utama, kemudian bertemu dengan Helena (Nova Eliza), seorang perempuan misterius dan anggun. Awalnya, Brii menjadi jatuh hati pada Helena.

Meski begitu, hubungan Brii dan keempat temannya mulai merenggang ketika ia semakin dekat dengan Helena. Tidak tinggal diam, mereka kemudian menemukan rahasia di balik teror di tempat kos tersebut.

Dari situlah, terungkap rumah kos itu telah terkenal dengan julukan Rumah Teteh. Rumah tersebut justru terkait dengan masa lalu kelam Helena yang memicu berbagai kejadian menyeramkan.

Review Rumah Teteh - Story of Helena Film

Dari cerita yang viral tersebut, sebenarnya Rumah Teteh Story of Helena memiliki konsep cukup kuat. Sayangnya, hasil pengeksekusiannya terkesan tidak begitu menarik.

Pertama, setiap pemeran, termasuk Erdin Werdrayana dan Nova Eliza sudah maksimal dalam penghayatan. Tetapi karakterisasi setiap tokoh bisa saja lebih dalam agar menampilkan elemen emosional kuat, terutama untuk memberikan rasa takut.

Untuk ceritanya sendiri terasa tidak fokus. Asal-usul Rumah Teteh Helena bisa saja lebih menonjol agar penonton mengetahui mengapa bisa seperti itu. Namun, film ini justru berfokus pada teror bagi Brii dan keempat temannya.

Setidaknya, sinematografi cukup menyelamatkan film ini. Penonton dapat menyaksikan atmosfer latar film tersebut dengan pengambilan gambar pas. Bahkan, jumpscare ikut berperan cukup besar dengan kesan tidak murahan.

Begitu pula dengan soundtrack atau musik latarnya. Terlihat penggunaan musik sangat pas untuk menampilkan atmosfer sendu.

Jika tertarik dengan film horor dengan sinematografi menarik, Rumah Teteh - Story of Helena bisa kamu tonton di bioskop terdekat.