Review Project Silence: Bikin Gregetan hingga Akhir
Baba Qina - Minggu, 14 Juli 2024 09:21 WIBApakah sobat teater kenal dengan nama Lee Sun-kyun? Ya, Lee Sun-kyun termasuk salah satu aktor paling sukses di industri film Korea Selatan dan sering muncul pula di berbagai iklan. Namun, sayangnya, akhir tahun lalu ia diberitakan meninggal dunia karena bunuh diri setelah dituduh menggunakan barang terlarang berupa narkoba.
Project Silence adalah salah satu judul dari film terakhir mendiang yang dirilis di Indonesia pada pekan ini. Project Silence sendiri bercerita tentang orang-orang yang terdampar akibat cuaca yang tiba-tiba memburuk, penuh kabut, dan mengganggu jarak pandang di sebuah jembatan bandara.
Beberapa orang yang terjebak dalam situasi sulit tersebut adalah pejabat pemerintah bernama Cha Jeong-won (Lee Sun-kyun) bersama anak perempuannya, Cha Kyeong-min (Kim Su-an) yang sedang menuju bandara, kemudian pengemudi truk derek Jo Park (Ju Ji-hoon). Ada juga pasangan lansia Byeong-hak dan Hye-sim (Moon Sung-geun dan Ye Su-jeong) yang kembali dari perjalanan ke luar negeri. Kemudian, kakak beradik Mi-ran dan Yoo-ra (Park Hee-von dan Park Ju-hyun) yang ketinggalan pesawat.
Di tengah kekacauan itu, ada Echo, seekor anjing hasil eksperimen militer bernama Project Silence yang diam-diam hendak diangkut dan ikut terjebak di atas jembatan. Tapi, anjing tersebut malah melarikan diri dari kandang di tengah pengangkutannya yang rahasia. Ia mengincar manusia tanpa henti. Masyarakat yang sedang terperangkap kini menjadi target hewan mematikan tersebut.
Well, sebenarnya kurang sesuai jika film ini memakai kata "Silence", karena nyatanya film ini justru sukses membuat penontonnya menjerit gregetan hingga ending. Hampir tiap 10 menit sekali, penulis selalu mendengar teriakan tanpa ragu dari penonton yang satu studio dengan penulis sebagai reaksi dari adegan-adegan maut yang mampu menarik emosi penontonnya sampai ke ubun-ubun.
Mengambil keunggulan dari tipikal film-film Korea Selatan pada umumnya, Project Silence secara jenius tidak terpaku pada satu angle saja, namun turut mengelaborasikan dari sisi politik, slice of life, hingga komedi yang sangat pecah. Tentu saja banyolan yang digunakan di sini tidak terlihat dipaksakan dan berada pada timing yang pas.
Jika sobat teater pernah menonton film-film Korea Selatan lain seperti Pandora atau Emergency Declaration, maka sobat teater tentu tidak asing dengan plot jenis ini, karena film ini tak terlalu membuat penontonnya berpikir keras. Plot cerita yang diketengahkan di sini pun cukup kuat dan konsisten. Penggambaran karakternya juga divisualisasikan senatural mungkin dan tidak ada gimik dramatis yang membuat kita mengernyitkan dahi.
Pada akhirnya, jika sobat teater menyukai tontonan sejenis popcorn movie, maka Porject Silence tentu saja akan menjadi pilihan yang pas. Karena kapan lagi melihat jajaran pemain kelas A Korea Selatan beradu akting dalam satu frame sekaligus.