Review Past Lives: Drama Romansa yang Manis dan Realistis
Baba Qina - Kamis, 16 November 2023 16:07 WIBPernahkah sobat teater suka atau naksir dengan salah satu teman SD sobat teater, lalu berpisah sekian lama hingga belasan tahun lantas berjumpa kembali di momen reuni? Saat bertemu tersebut, sobat teater lalu mengobrol panjang lebar perihal nostalgia masa kecil hingga mungkin curhat tentang masalah pekerjaan saat telah dewasa? Jika iya, maka film ini sangat cocok untuk ditonton!
Mengambil judul Past Lives, film ini akan mengisahkan tentang dua orang sahabat masa kecil, Na Young (Greta Lee) dan Jung Hae Sung (Yoo Teo). Kisah dimulai di Seoul, Korea Selatan, di mana Na Young dan Hae Sung adalah teman sekelas yang sama-sama berusia 12 tahun. Keduanya mulai memiliki perasaan cinta satu sama lain dan bahkan pernah mengalami kencan yang diatur oleh orang tua mereka.
Namun, keluarga Na Young kemudian pindah ke Toronto, di mana ia mengganti namanya menjadi Nora Moon dan mereka pun putus kontak. Selama 12 tahun berikutnya, Hae Sung mencoba dengan gigih mencari Nora, tetapi sulit karena Nora menggunakan nama yang berbeda.
Meski demikian, mereka berhasil menjalin kembali hubungan dan sering berkomunikasi melalui panggilan video. Namun, karena suatu alasan tertentu, mereka akhirnya memutuskan untuk menghentikan komunikasi mereka.
Ketika dewasa, Nora bertemu dengan seorang pria bernama Arthur (John Magaro) dan mereka berdua jatuh cinta, bahkan memutuskan untuk menikah. Hae Sung, yang juga telah mapan dalam hidupnya, akhirnya mendapatkan keberanian untuk mengunjungi Nora di New York. Pertemuan mereka setelah sekian lama memunculkan berbagai kenangan masa lalu dan mengajak mereka untuk merenungkan bagaimana jalan hidup mereka bisa berbeda.
Well, pada dasarnya Past Lives ini merupakan jenis film sebagian besar durasinya dipenuhi oleh adegan pembicaran antara dua orang berbeda gender. Walaupun begitu, kita dijamin akan tetap dibuat betah untuk mengikuti jalinan kisahnya, karena saking relate-nya dengan banyak orang. Ya, meski tidak mengalami apa yang dirasakan oleh tokoh utamanya, tapi setidaknya ada teman atau saudara kita yang pasti pernah mengalami hal yang serupa.
Berbicara tentang premisnya, memang tak ada yang istimewa sama sekali. Namun, premisnya yang “slice-of-life” akan membuat kita untuk fokus dan masuk ke dalam jalinan kisahnya. Ya, obrolan-obrolan yang terkesan natural dan apa adanya justru malah menambah kesan genuine dari film ini. Tak dibuat-buat sama sekali.
Pun penulis menyukai banyak silent moment di film ini yang berhasil digarap dengan amat baik oleh sang sutradara, Celine Song. Sobat teater akan diajak untuk dapat merasakan adegan hening penuh arti, lengkap dengan shot-shot cantik yang menyertainya. Tak perlu memasukkan dialog basa-basi untuk bisa mengerti dan membaca pikiran karakter ketika momen ini banyak berseliweran di layar.
Hal di atas tadi ditunjang oleh mumpuninya kualitas akting dari tiga karakter utamanya yang mampu menunjukkan hakikat sebenarnya dalam berakting di film, yakni “Show! Don’t tell!” lewat performa akting mereka yang ciamik. Kita dipastikan akan melihat dan percaya bahwa Nora dan Hae Sung benar-benar saling suka satu sama lainnya, dan kita juga bisa melihat dan percaya bahwa Arthur benar-benar dalam posisi canggung saat berada di antara Nora dan Hae Sung.
Cara film ini diakhiri pun seakan ingin menegaskan bahwa hidup harus tetap dilalui dan dijalani meski harapan dan keinginan tidak sesuai kenyataan. Sobat teater tetap harus berdiri beranjak keluar studio dan melanjutkan aktivitas berikutnya meski filmnya diakhiri dengan klimaks yang mungkin terkesan menggantung bagi beberapa orang. Tapi bagi penulis, justru adegan tersebut merupakan adegan yang paling tepat untuk mengakhiri rangkaian kisah di dalam filmnya.
Dan pada akhirnya, Past Lives berhasil menjadi sebuah drama romansa yang manis sekaligus realistis. Ditunjang oleh akting dan dialog yang begitu natural dari para aktornya, membuat kita semua akan yakin bahwa hal-hal yang tersaji di film ini memang benar-benar terjadi di kehidupan nyata.