Review Paradise at Mothers Feet, Perjuangan Ibu dan Anak ke Mekkah

Reskia Ekasari - Senin, 24 Maret 2025 08:21 WIB
Review Paradise at Mothers Feet, Perjuangan Ibu dan Anak ke Mekkah

Paradise at Mothers Feet (Surga di Telapak Kaki Ibu) merupakan film road trip drama bertemakan Islami. Film asal Kyrgyzstan ini telah tayang di bioskop Indonesia bertepatan dengan momen Ramadhan tahun ini.

Menariknya, film garapan Ruslan Akun ini sempat menjadi perwakilan Kyrgyzstan dalam nominasi Best Foreign Language Film di Oscars 2025.

Walau tidak lolos, setidaknya film ini telah mendapat sambutan hangat dari kritikus. Bahkan, film ini sekaligus menjadi salah satu film terlaris di Kyrgystan pada tahun 2024.

Jadi, apa yang menjadi daya tarik dari film ini? Apakah keunikan tersebut cukup untuk dapat memikat penonton?

Sinopsis Paradise at Mothers Feet

Film yang juga berjudul “Beyish Enenin Tamanynda” mengisahkan Adil, sosok pemuda berusia 35 tahun.

Walau usianya telah dewasa, Adil memiliki kondisi mental setara dengan anak 8 tahun. Oleh karena itu, ia didampingi oleh Raikhan, seorang ibu berusia 75 tahun.

Raikhan selalu berpesan kalau Tuhan mencintainya secara tulus dan istimewa, sehingga membuatnya bisa langsung pergi ke surga. Tetapi, Adil tidak ingin masuk ke surga tanpa ibunya.

Suatu hari, ada sebuah desas-desus mengatakan bahwa seorang ibu bisa masuk surga jika mengantarkan sang putra ke Mekkah.

Oleh karena itu, Adil memutuskan untuk mengantar ibunya ke Mekkah untuk naik haji. Dengan begitu, keduanya bisa masuk surga bersama-sama.

Hanya bermodalkan gerobak, mereka memulai perjalanan mengitari tujuh negara. Dari Kyrgyzstan, Kazakhstan, Azerbaijan, Turki, hingga bahkan Suriah. Benar, mereka harus melewati Suriah, salah satu negara yang tengah dilanda konflik.

Ini menunjukkan bahwa perjalanan mereka tidak akan berjalan begitu mulus. Berbagai masalah justru telah menanti, mulai dari keterbatasan fisik, perbedaan budaya, hingga terlibat di tengah-tengah konflik politik.

Review Paradise at Mothers Feet

Mungkin konsep sang anak mengantarkan orang tua untuk ke Mekkah sudah tidak asing lagi.

Tetapi film garapan Ruslan Akun ini meningkatkannya dengan berbagai ambisi besar. Sensasi seperti itu sangat terlihat dalam film ini.

Kerap kali, setiap momen besar, termasuk saat memasuki Suriah, menyentuh emosi bagi penonton.

Sinematografi secara keseluruhan turut membantu memperkuat pembawaan emosi bagi penonton. Apalagi, ini juga menunjukkan visual akan keindahan setiap negara dari Kyrgyzstan sampai Azerbaijan.

Saat memasuki Suriah, transisi dari keindahan menjadi ketegangan terlihat sangat mulus. Alhasil, penonton dapat terasa terlibat dalam perjalanan tersebut.

Tidak ragu lagi, ini juga merepresentasikan perjuangan ibu dan anak untuk melakukan perjalanan menuju Mekkah, meski nyawa jadi taruhannya.

Terakhir, film ini berdurasi hampir 2,5 jam, cukup panjang bagi penikmat film secara casual. Oleh karena itu, penonton harus lebih bersabar jika ingin menikmati film ini secara utuh.

Jika tertarik dengan film Islami penuh haru, Paradise at Mothers Feet menjadi judul yang pas untuk kamu.