Review Monkey Man: Adegan Pertarungannya Juara!!!
Baba Qina - Jumat, 31 Mei 2024 18:21 WIBFilm yang menjadi debut Dev Patel sebagai sutradara, Monkey Man, akhirnya tayang di bioskop seluruh Indonesia. Film ini terinspirasi oleh legenda Hanuman, sebuah ikon yang melambangkan kekuatan dan keberanian. Berkisah tentang Kid (Patel), seorang pemuda tanpa nama yang mencari nafkah di sebuah klub pertarungan bawah tanah.
Di sana, malam demi malam, ia mengenakan topeng gorila dan dipukuli hingga berdarah-darah oleh petarung yang lebih populer demi mendapatkan uang. Setelah bertahun-tahun memendam kemarahan, Kid menemukan cara untuk menyusup ke dalam perkumpulan para elit kota yang jahat. Saat trauma masa kecilnya memuncak, tangannya yang terluka secara misterius melepaskan kampanye pembalasan yang eksplosif untuk menyelesaikan skor dengan orang-orang yang mengambil segalanya darinya.
Menurut penulis, film ini menyuguhkan premis serupa layaknya film-film John Wick. Jadi, sobat teater dijamin bakal menikmati koreografi pertarungan yang disusun dengan amat matang di film ini. Dengan Menghadirkan pula aksi sarat adrenalin dan pertarungan tangan kosong yang indah, sobat teater sedikit banyak akan teringat dengan film-film macam The Raid atau The Night Comes for Us yang juga menghadirkan aksi serupa.
Mulai dari enviromental fight, hingga adu keahlian menggunakan senjata tajam, sobat teater dapat melihat dan menilai bahwa semua pertarungan di Monkey Man memang dirancang dengan apik dan sangat memperhatikan tiap detailnya. Penulis pun berani menjamin bahwa sobat teater takkan melihat terlalu banyak transisi cepat kamera untuk menunjukkan bahwa adegan actionnya sebenarnya berada dalam tempo yang cepat dan impactful.
Alhasil, mata sobat teater tidak akan lelah mengikuti pergerakan Kid dalam menghadapi musuh yang terus berdatangan karena pengaruh sudut pengambilan gambar yang cukup inovatif. Setiap adegan aksi yang diperlihatkan di film ini rupanya mampu membangkitkan perasaan yang menegangkan. Inilah bagian spesifik mengapa film action itu begitu digemari oleh banyak orang.
Adapun terkait karakter utamanya, sosok Kid juga tidak selalu digambarkan sebagai protagonis yang overpower. Ya, dirinya tetap mengalami kesulitan dalam menghadapi serangan bertubi-tubi. Dan tak dapat dipungkiri, hal tersebut justru berhasil memberikan efek simpati yang dalam dari para penontonnya.
Jadi, menu utama dalam Monkey Man adalah Suguhan aksi beradrenalin tinggi. Tapi, alur cerita tetap terjaga dengan terungkapnya kisah masa lalu sang protagonis di beberapa bagiannya, meski tak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut membuat pacing film ini terasa sedikti lambat. Cerdiknya, Dev Patel selaku sutradara rupanya tahu betul tata cara dalam menjaga alur cerita. Oleh sebab itu, sobat teater dijamin akan tetap bisa mengikuti perjalanan sang jagoan sambil menikmati suguhan pertarungan tingkat tinggi.