Review Melukis Harapan di Langit India: Kisah Seorang Anak Mencari Ayahnya di India

Di Kerinci, Devi kecil tumbuh bersama ibunya dan percaya bahwa ayahnya adalah aktor terkenal India, Amitabh Bachan. Sering diejek karena berpakaian ala India, dua sepupunya, Emir dan Uli, selalu membelanya, meski diam-diam mereka jatuh cinta padanya.

Saat dewasa, Devi bersumpah hanya akan menikahi pria yang bisa mempertemukannya dengan sang ayah. Tapi, siapa yang akan ia pilih? Emir, Uli, atau pria lain?

Itulah kisah yang tersaji dalam karya terbaru sutradara Emilka Bias berjudul Melukis Harapan di Langit India. Menurut penulis, film ini terbilang unik, baik dalam makna positif maupun sebaliknya.

Kurang lebihnya ada tiga hal yang bisa penulis soroti dari Melukis Harapan di Langit India. Pertama, film ini terbilang cukup serius memadukan budaya Indonesia dan India ke layar lebar.

Indikatornya adalah dengan mengambil dua lokasi atau tempat sebagai set utamanya, yakni Kerinci dan Mumbai. Menurut penulis, sajian keindahan kaki gunung Kerinci dan gemerlapnya kota Mumbai menjadi daya tarik tersendiri untuk film ini.

Kedua, layaknya film India kebanyakan, film ini juga menjadikan musik sebagai bagian tak terpisahkan dari cerita dan gaya bertuturnya. Sobat teater yang hobi nonton Bollywood, dijamin bisa merasakan nuansa seperti nonton film India.

Ketiga, sayangnya, kedua hal di atas tidak didukung dengan naskah yang solid dan akting yang ciamik. Padahal, pemain-pemain yang terlibat di film ini terbilang bukan aktor kacangan. Sebut saja ada Atiqah Hasiholan, Rifku Wikana, Masayu Anastasia, Raffi Ahmad, dan Mario Irwinsyah.

Alhasil, Melukis Harapan di Langit India dengan segala potensinya pada akhirnya tampil kurang greget, hanya mengandalkan segala atribut ala India atau Bollywood semata.