Review Marni: The Story of Wewe Gombel: Film Horor dengan Desain Hantu dan Aksi yang Keren
Baba Qina - Jumat, 28 Juni 2024 17:16 WIBSelama ini, horor-horor buatan sineas lokal Billy Christian cenderung jatuh ke area "tanggung". Potensial, menyimpan beberapa keunggulan, namun berujung tak maksimal. Kini, Billy melahirkan karya terbarunya berjudul Marni: The Story of Wewe Gombel. Apakah film ini juga bernasib sama dengan film-film Billy sebelumnya?
Marni: The Story of Wewe Gombel akan mengikuti petualangan menegangkan Rahayu (Hannah Al Rashid) beserta kedua anaknya, Anisa (Amanda Rigby) dan Aan (Athar Barakbah), setelah memutuskan pindah ke sebuah desa terpencil. Tempat tinggal baru mereka ternyata dipenuhi desas-desus masa lalu yang kelam.
Awalnya, kehidupan keluarga Rahayu terlihat biasa-biasa saja. Namun, kabar burung yang tak mengenakkan itu mulai terbukti begitu Aan diculik makhluk halus, yang dikenal dengan sebutan Wewe Gombel. Wewe Gombel sendiri digambarkan sebagai hantu perempuan berambut panjang, berpayudara besar, dan gemar menculik anak-anak menjelang magrib. Ternyata, makhluk tersebut dulunya adalah seorang gadis cantik bernama Marni.
Lantas, bagaimanakah masa lalu Marni sehingga bisa menjadi sosok makhluk bernama Wewe Gombel? Dan berhasilkah Rahayu dan Anisa menyelamatkan nyawa Aan?
Setelah film berjudul Rumput Tetangga, akhirnya rumah produksi RA Pictures memiliki film yang berada dalam level decent dalam rupa Marni: The Story of Wewe Gombel yang setidaknya cukup mampu dinikmati meskipun masih memiliki beberapa kekurangan.
Cerita origin makhluk Wewe Gombel dalam film ini boleh dibilang menarik karena terlihat akan jauh lebih rumit dan memiliki banyak hal yang bisa digali ke depannya, jika memang sekuel film ini akan dibuat nantinya. Desain hantunya cukup keren, karena desain Wewe Gombel yang terlihat akurat dengan legenda urban yang kita kenal. Ditambah adegan aksinya yang ditata khusus oleh tim penata laga milik aktor kawakan Iko Uwais.
Sedangkan beberapa kekurangan dalam film ini ada pada sektor editing yang masih terasa seperti tayangan sinema elektronik. Khususnya di bagian akhir film, di mana cliffhanger-nya membuat kita akan merasa "wait, what?. Belum lagi color grading yang rasanya masih cukup menganggu di beberapa bagian.
Namun, secara keseluruhan, Marni: The Story of Wewe Gombel merupakan film horor Indonesia yang cukup oke di tahun ini, meskipun tentu bukan yang paling spesial mengingat masih banyak plotholes yang mengganggu. Tapi memang, unsur drama, action, serta horornya cukup melengkapi satu sama lain dan membuat film ini masih layak untuk ditonton.