Review Look Back: Sangat Menyentuh
Baba Qina - Kamis, 1 Agustus 2024 09:21 WIBSobat teater pecinta manga pasti sudah tak asing lagi dengan nama Tatsuki Fujimoto. Ya, Tatsuki memang sudah populer berkat karya manganya yang berjudul Chainsaw Man. Setelahnya, ia kembali menelurkan karyanya yang berjudul Look Back pada tahun 2021 silam.
Kala itu, Look Back berhasil mendapatkan sambutan hangat dari para pembaca karena ceritanya yang emosional dan mendalam. Dan kini, Look Back pun coba diadaptasi menjadi film animasi oleh sutradara Kiyotaka Oshiyama.
Film Look Back sendiri berkisah tentang Fujino (Yumi Kawai), seorang gadis yang bersekolah di sekolah dasar dan memiliki bakat dalam menggambar manga. Ia sering menerima pujian atas karyanya dari teman-teman sekelasnya, namun ia merasa kesepian dan tidak memiliki teman sejati.
Suatu hari, seorang guru meminta Fujino untuk membagikan ruang kolom manga di koran sekolah dengan Kyomoto (Mizuki Yoshida), seorang gadis pendiam yang jarang masuk sekolah karena masalah kesehatan. Pada awalnya, Fujino merasa cemburu ketika melihat betapa luar biasa bakat menggambar Kyomoto. Namun, rasa cemburu itu berubah menjadi rasa ingin tahu, dan akhirnya kekaguman.
Fujino lalu berusaha keras untuk memperbaiki kemampuannya dan mengungguli Kyomoto. Ketika Fujino akhirnya bertemu langsung dengan Kyomoto, mereka mulai berbagi ide dan teknik dalam menggambar manga. Persahabatan mereka tumbuh seiring berjalannya waktu, dan keduanya saling mendukung dan memotivasi satu sama lain.
Sebenarnya, hanya butuh satu kata yang pantas untuk mewakili perasaan kita semua tatkala menonton film ini, yakni: menyentuh. Meskipun “persaingan yang berubah menjadi pertemanan” bukanlah sebuah premis yang baru, tapi film ini sangatlah emosional. Kalaupun ada satu kekurangan, hal itu hanyalah durasi film ini saja yang amat pendek, karena hanya 58 menit.
Secara keseluruhan, alur cerita Look Back versi film animasi ini tidak jauh berbeda dengan versi manganya. Satu hal yang berbeda atau baru dan menjadi poin plus adalah, ada beberapa karakter manga buatan Fujino yang dianimasikan di sini. Sehingga, sedikit banyak kita bisa diajak masuk dan memahami imajinasi dari Fujino. Ada juga satu adegan yang disajikan lebih sinematik dengan “camera work” yang lebih dinamis, yang tentu saja tidak ada dalam karya aslinya.
Dari segi animasi, Look Back bisa dibilang memiliki teknik animasi yang sederhana, tidak seperti film-film animasi lainnya yang begitu mewah. Tetapi, karena keluwesan animasi yang disajikan tadi, justru membuat animasinya terasa sangat hidup. Ditambah facial expressions sentuhan khas Tatsuki Fujimoto yang juga membuat karakter-karakternya terasa lebih hidup. Sederhana dan sangat halus.
“Show, don’t tell” adalah hal yang paling berkesan dari Look Back versi animasi ini. Dalam versi manga pun, emosi para karakter disampaikan melalui ekspresi, bukan dialog. Lalu bagaimana dengan filmnya? Tentu saja kedalaman ceritanya menjadi jauh lebih dalam. Di banyak scene, ekspresi dan gerakan serta gestur karakter akan lebih “berbicara” daripada dialog ketika bercerita pada penonton.
Dan pada akhirnya, Look Back versi animasi ini terasa sangat hidup tanpa harus membunuh kualitas karya asalnya. Look Back mampu memikat penonton dalam waktu singkat, dan membuat penonton tetap tenggelam dalam cerita sampai akhir. Oh iya, jangan lupa membawa tisu saat menonton film ini!