Review Longlegs: Bikin Penasaran dan Menegangkan dari Awal hingga Akhir
Baba Qina - Sabtu, 20 Juli 2024 08:46 WIBDemi mengungkap kasus rumit dan menangkap Longlegs (Nicolas Cage), seorang pembunuh berantai yang penuh dengan misteri, Lee Harker (Maika Monroe), agen muda FBI harus mengungkap serangkaian petunjuk gaib untuk ia pecahkan sebelum sang pembunuh merenggut nyawa korban selanjutnya. Mistis, penuh misteri dan kejam jadi elemen penyelidikan dalam kasus ini. Berhasilkah Monroe menangkap sang penjahat?
Itulah kisah yang tersaji dalam karya terbaru sutradara Osgood Perkins berjudul Longlegs. Menurut penulis, film tersebut berhasil menjadi salah satu film paling intens tahun ini karena selaku sutradara, Perkins mampu membuat tingkat ketertarikan penulis dengan plotnya bertambah berkali-kali lipat di setiap waktu.
Longlegs juga mampu terus membangkitkan rasa penasaran dengan penyusunan kepingan-kepingan yang terangkai di sepanjang film yang dijamin bakal turut membuat penontonnya berpikir keras. Film ini pun mampu tampil begitu "mengusik" dari awal sampai akhir dengan pembangunan suasana yang sangat menegangkan, yang kadang membuat penontonnya lupa bernafas.
Menurut penulis, dua hal itulah yang membuat Longlegs terasa berbeda dari film horror-crime-mistery lainnya yang kadar kebosanannya terkadang sudah tidak bisa lagi dideskripsikan. Film ini pun pada dasarnya bisa menjadi penengah bagi sobat teater yang tidak begitu suka dengan adegan penghasil sport jantung berlebihan atau tidak kuat dengan kadar gore yang cukup tinggi. Tapi perlu diingat, satu modal terpenting yang harus dimiliki ketika menonton film ini adalah berpikir secara fokus.
Pasalnya, kurva suasana film ini ibarat pelana kuda, yakni tinggi di depan, perlahan-lahan menurun di bagian tengah, lalu naik lagi hingga mencapai puncaknya di bagian akhirnya. Meski begitu, walaupun sobat nonton sudah menduga bahwa ending Longlegs bisa ditebak, nyatanya skenarionya tetap berpendapat lain.
Ya, menurut penulis, Longlegs memang sangat unggul di sisi editing, photography-directing yang juga sangat mempuni, serta tentu saja pemanfaatan musik latar yang sangat mendukung penceritaan yang pada akhirnya menjadikan film ini sama sekali tidak meninggalkan aspek estetika yang harus dipenuhi sebagai sebuah film yang berkualitas.