Review Lembayung: Sajian Horor yang Menghibur

Baim Wong pastinya telah dikenal sebagai artis yang multitalenta. Suami dari Paula Verhoeven itu sebelumnya cukup eksis di dunia seni peran dengan membintangi sejumlah judul film dan sinetron. Terjun ke balik layar, kini Baim Wong siap unjuk kemampuan sebagai sutradara dengan mengarahkan film terbarunya yang berjudul Lembayung.

Lembayung akan mengikuti kisah tentang mahasiswi keperawatan bernama Pica (Taskya Namya) dan Arum (Yasmin Jasem). Keduanya sama-sama tengah menjalani masa PKL (Praktek Kerja Lapangan) di sebuah klinik bernama Lembayung yang diketahui baru buka kembali setelah lama ditutup.

Suatu malam, muncul seorang pasien misterius yang menyeramkan dan berambut panjang muncul di Poli Gigi tersebut. Kehadirannya membuat Pica dan Arum merasa sangat ketakutan. Sejak kehadirannya, sosok misterius tersebut mulai menghantui mereka bahkan sampai terbawa ke dalam mimpi Arum. Peristiwa-peristiwa janggal juga mulai terjadi diikuti dengan runutan kejadian tragis di klinik tersebut.

Sebagai sutradara debutan (plus terlibat juga dalam penulisan skenario dan editing), kinerja Baim Wong bisa dibilang cukup baik di film ini. Walau harus diakui, di beberapa bagian, Baim masih belum cukup mampu untuk bisa menangkap timing horor yang pas.

Lalu kelemahan lainnya ada pada sektor penulisan naskah yang kurang bisa dimaksimalkan dengan baik. Padahal, babak pertamanya sudah dibuild-up dengan sangat baik. Narasinya juga bisa saja dibuat linear agar tidak terlalu kepanjangan dalam hal berceritanya. Belum lagi masih ada subplot yang kurang penting untuk dimasukkan.

Tapi harus diakui, pesan moral soal kekerasan seksualnya mampu disampaikan dengan benar dan cukup berani. Baim Wong sebagai seorang laki-laki seolah-olah tidak menjustifikasi bahwa semua laki-laki selalu tidak bermoral. Namun, ia juga mengakui bahwa masih banyak sekali laki-laki di luar sana yang memiliki perangai yang sangatlah buruk dan tak patut dicontoh.

Dan kesimpulannya, sebagai sebuah tontonan horor, Lembayung nyatanya cukup berhasil dalam menghibur penontonnya. Karena kembali lagi, kita menonton sebuah film pastilah dengan tujuan utama untuk mencari hiburan. Dan saran untuk Baim Wong, baiknya mencari penulis skenario yang lebih kredibel jika kelak ingin membuat film kedua nantinya.