Review Jagal Teluh, Teror Mistis tentang Klenik dan Dendam

Reskia Ekasari - Minggu, 2 Maret 2025 10:28 WIB

Kamu pecinta film horor Indonesia? Ada satu judul film yang belum lama ini tayang di bioskop berjudul Jagal Teluh. Mendengar judulnya yang asing, kamu pasti menerka-nerka seperti apakah ceritanya?

Berbeda dengan film Pengabdi Setan, Gunung Kawi, Kafir, dari judulnya saja kamu pasti bisa menebak cerita filmnya.

Jagal Teluh punya cerita yang sedikit berbeda, karena intinya adalah kisah balas dendam Saida atas luka di wajahnya.

Balas dendamnya pun melibatkan teror klenik yang mengerikan dan sangat menghantui. Seperti apa review filmnya? Yuk, simak dulu sebelum kamu mulai nonton.

Review Film Jagal Teluh

Film horor yang disutradarai oleh George Hutabarat ini mulai tayang sejak 27 Februari 2024. Dari alur cerita, sinematografi, hingga akting pemainnya banyak hal yang bisa direview cukup menarik, seperti:

1. Cerita tentang Klenik dan Dendam yang Mistis

Melihat ceritanya, Jagal Teluh menggambarkan tentang stigma wajah cantik yang menjadi standar di masyarakat akhirnya justru melukai perempuan. Saida yang memiliki bekas luka pada wajahnya merasa tidak percaya diri dan dendam.

Saida dendam terhadap orang yang melukainya dan ingin membalaskannya, yang kemudian juga membuatnya terobsesi menjadi lebih cantik. Obsesi inilah yang membuatnya mau mengambil segala cara termasuk klenik.

Inilah yang memicu teror mistis dalam cerita yang kemudian mengangkat sisi klenik tradisional Indonesia. Dalam film, klenik sendiri tergambar dalam ritual, ilmu hitam dan juga kuburan yang mencekam.

2. Artistik dan CGI Masih Kurang Halus

Melihat segi sinematografi, film ini sebenarnya sudah cukup sukses membangun ketegangan. Penggunaan pencahayaan yang suram dan gelap serta musik-musik berupa tembang Jawa yang menakutkan pun terdengar.

Sayangnya, dari segi artistik masih sangat kurang karena banyak yang menggunakan CGI. Artistik dalam film masih sama dengan film horor kebanyakan yang menampilkan sesajen, dupa, hingga mantra dalam bahasa Jawa.

Hanya saja, efek visual yang membangun aura mistis masih terasa sangat kasar, layaknya sinetron awal 2000-an.

Tidak ada detail yang membuat CGI menyatu dalam karakter dan juga setting membuatnya terlihat aneh.

Bahkan artistik dari bekas luka yang menjadi jalan cerita utama tampak kurang halus. Luka milik Saida justru terlihat bersih yang membuatnya terasa kurang.

Akting yang Sukses Ciptakan Karakter

Meskipun artistik dan CGI masih kurang, film ini berhasil sukses berkat akting para aktor dan aktrisnya.

Elina Joerg yang berperan sebagai Mahira, berhasil memerankan karakter misterius yang memiliki dendam.

Termasuk juga Selvi Kitty yang memerankan Saida yaitu tokoh utama, sangat menghayati obsesinya terhadap kecantikan.

Kedua aktor utama ini berhasil menciptakan karakter yang penuh dendam dan berambisi.

Sebagai film horor, Jagal Teluh mampu memberikan efek ketegangan yang wajar dan tepat waktu.

Kekurangannya dari segi CGI dan artistik masih bisa tertutup dengan jalan cerita yang cukup menarik.

Kamu yang penasaran sama filmnya, bisa langsung nonton di bioskop, mumpung masih tayang!