Review Hijack 1971: Dramanya Juara!

Baba Qina - Sabtu, 20 Juli 2024 09:12 WIB
Review Hijack 1971: Dramanya Juara!

Salah satu film dari Korea Selatan paling dinanti tahun ini berjudul Hijack 1971 sudah tayang di bioskop seluruh Indonesia. Disutradarai oleh Kim Sung Han, layar lebar ini diangkat dari kisah nyata pembajakan pesawat di Korea Selatan yang terjadi pada tahun 1971.

Seorang penumpang yang bernama Yong Dae (Yeo Jin Goo) membajak pesawat penumpang dan meminta agar pesawat untuk terbang ke Korea Utara. Insiden ini semakin mencekam saat pelaku mengancam akan meledakan bom, hingga aksi Tae In (Ha Joong Wa) mantan pilot pesawat tempur turut mengambil alih pesawat. Akankan semua penumpang pesawat akan selamat?

Menurut penulis, industri film Korea Selatan telah mulai beradaptasi dengan gaya film internasional khas Hollywood dalam beberapa tahun terakhir. Tak hanya itu, untuk pemilihan cerita yang diangkat pun sudah jauh lebih kompleks, seperti yang dihadirkan oleh film Hijack 1971.

Karena film ini diangkat dari kisah nyata, wajar kiranya sobat teater memiliki ekspektasi bahwa Hijack 1971 akan menghadirkan drama yang benar-benar hidup, baik dari segi penggarapan cerita maupun setting adegannya. Menurut penulis, film ini terbilang cukup mampu menjawab ekspektasi tersebut.

Sobat teater boleh jadi bakal meremehkan film ini lantaran bukan produksi Hollywood yang sudah sering membuat film sejenis. Tapi, menurut penulis, jika dibandingkan dengan film yang mirip seperti Flight Plan atau Non Stop, film ini memang tidak banyak menawarkan plot-twist yang membingungkan. Meski begitu, karena Hijack 1971 diangkat berdasarkan kisah nyata, adegan yang ditampilkan pun jadi terasa lebih natural.

Terkait setting lokasi yang hanya berkutat di dalam pesawat, tentunya juga lebih memudahkan dalam proses penggarapan film ini. Hanya saja, menurut penulis, Hijack 1971 masih kurang merepresentasikan waktu dari kejadian di masa lampau tersebut. Sinematografinya masih tampil modern, tidak terasa vintage untuk menggambarkan peristiwa pembajakan tersebut.

Sama halnya juga dengan busana dan gaya yang digunakan para pemainnya juga kurang terlihat menggambarkan kesan lawas. Tampaknya memang cukup sulit untuk membawa unsur tersebut dengan puluhan pemeran figuran yang berada di dalam pesawat sebagai penumpang.

Meski begitu, menurut penulis, Hijack 1971 justru bisa lebih dinikmati sebelum sobat teater mengetahui kisah aslinya. Pasalnya, bakal ada bagian-bagian yang justru memberikan kejutan saat menyaksikan film ini, terutama di bagian akhir. Jadi, jika sobat teater memutuskan untuk menyaksikan film ini, sebaiknya tidak perlu mencari informasi apapun tentang latar belakang sejarah yang dikisahkannya.

Dan secara keseluruhan, menurut penulis, Hijack 1971 bakal lebih banyak membawa pesan moral dan pelajaran tentang keberanian sekelompok orang dalam menghadapi sebuah masalah. Film ini pun dijamin mampu membawa penontonnya hanyut dalam kesedihan lantaran cerita yang dikisahkan juga cukup menyentuh.