Review Harta Tahta Raisa: Film Dokumenter Musik yang Enak Dinikmati
Baba Qina - Sabtu, 8 Juni 2024 14:23 WIBBenar bahwa sebuah music documentary seringnya berupa selebrasi terhadap ketenaran seorang penyanyi atau band yang fenomenal, di balik perjalanan degup kencang alunan musiknya. Pun overlaps dengan sekuens konser atau live perfomance-nya, bukan hanya sekadar concert videos. Bahwa ada batasan porsi dokumentasi dari banyak elemen serta sudut pandang selayaknya dokumenter, genre ini juga menjadi crossover dari gelaran konser serta akses-akses ke belakang panggung.
Salah satu dokumenter musik yang coba mengaplikasikan teori di atas adalah sebuah film karya Soleh Solihun yang berjudul Harta Tahta Raisa. Harta Tahta Raisa akan mengangkat kisah penyanyi ternama Raisa. Dimulai ketika ia menjadi penyanyi dari kafe ke kafe hingga sukses menggelar konser solo di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta yang bertajuk Raisa Live in Concert GBK pada 25 Februari 2023.
Semakin spesial, film Harta Tahta Raisa juga mengajak penonton untuk mengenal sosok Raisa semasa kecil, hingga persahabatannya dengan sang manajer Adryanto Pratono, atau yang juga akrab disapa Boim. Boim berperan penting dalam perilisan album perdana Raisa, yang membuat namanya mulai dikenal oleh masyarakat pecinta musik.
Film keempat dari rumah produksi Imajinari ini bukanlah film feature seperti biasanya, melainkan film dokumenter tentang diva yang mayoritas orang Indonesia minimal pernah mendengar namanya, yakni Raisa. Disutradarai oleh Soleh Solihun yang memang passionate terhadap musik, maka lahirlah sebuah film dokumenter yang tidak hanya bagus, tapi juga menyentuh.
Narasi yang disampaikan oleh dokumenter ini pun enak dinikmati. Soleh Solihun yang memang memiliki latar belakang jurnalistik terlihat berhasil mengorek perjalanan karir Raisa dengan baik dan dibawakan dengan ringan namun tetap detail. Tapi salah satu highlight utama film ini, yang mungkin banyak orang belum tahu, terutama non-fans Raisa adalah sosok yang membuat Raisa seperti sekarang ini, sosok yang menemani dan membantu Raisa dari awal karir hingga titik sekarang yakni seseorang yang bernama Adryanto Pratono atau dikenal dengan nama Boim. Dan film ini berhasil menggambarkan bagaimana pentingnya peran Boim dalam membantu karir Raisa hingga sekarang.
Bagian terbaik lainnya dari film ini tentu saja saat konser tunggal Raisa di Gelora Bung Karno. Terlihat amat megah dan akan membuat kita semua merinding saat menontonnya. Bagaimana shot-shot yang dihadirkan benar-benar menunjukkan "Inilah Raisa, Diva Indonesia". Menonton momen Raisa konser di Gelora Bung Karno dengan sound system bioskop adalah experience yang akan terasa sangat emosional.
Mungkin sedikit disayangkan tatkala kisah di belakang layar tentang konser di Gelora Bung Karno kurang di-eksplor, mengingat hal itu merupakan milestone bagi penyanyi wanita Indonesia dan seharusnya beberapa bagian di pertengahan film dapat di-trim dan fokus pada latar belakang konser tadi. Tapi tetap, hal itu bukanlah merupakan sebuah kekurangan yang berarti.
Dan pada akhirnya, Raisa memang bukanlah Celine Dion atau Beyonce yang punya banyak hal untuk diceritakan sebagai seorang diva, tapi film ini pastinya akan bisa dicerna oleh para pecinta dokumenter khususnya musik. Bagaimanapun, bolehlah kita semua melabelkan Harta Tahta Raisa sebagai mahakarya jurnalistik yang lahir dari seorang Soleh Solihun.