Review Film Trap: Sangat Mencekam!!!
Baba Qina - Jumat, 9 Agustus 2024 09:38 WIBSetelah Knock at the Cabin yang tahun lalu tidak ditayangkan di bioskop-bioskop Indonesia, tahun ini kita beruntung karena bisa kembali bertemu dengan karya terbaru dari sutradara M. Night Shyamalan yang berjudul Trap.
Film Trap sendiri akan berkisah tentang Cooper (Josh Hartnett), seorang ayah yang berusaha memenuhi keinginan anak remajanya, Riley (Ariel Donoghue, untuk menyaksikan konser dari Lady Raven (Saleka Shyamalan), penyanyi pop yang sangat digandrungi. Ketika mereka sudah berada di lokasi konser yang mewah dan dipenuhi ribuan penonton, suasana yang awalnya penuh kegembiraan dan antusiasme tiba-tiba berubah menjadi penuh ketegangan yang mencekam.
Konser tersebut ternyata bukan hanya sekadar hiburan, melainkan sebuah jebakan yang disiapkan khusus oleh pihak kepolisian untuk menangkap seorang pembunuh berantai yang dijuluki The Butcher. Kejutan terbesar dari semua ini adalah, tanpa diketahui oleh siapa pun termasuk Riley, Cooper sebenarnya adalah The Butcher yang selama ini diburu oleh polisi.
Well, para sinefil pasti sudah familiar dengan karya-karya M. Night Shyamalan. Dan di film Trap ini, Shyamalan bukan saja mengarahkan pembuatan film ini, melainkan beliau juga ambil bagian dalam menulis cerita di film ini. Dan hasilnya adalah sebuah film thriller yang berbeda dari film lainnya.
Penulis yang telah menonton film ini sangat terpuaskan dengan ide kreatif yang diusung oleh alur cerita film ini. Trap berhasil memberikan pengalaman menonton yang tidak biasa dan berkesan karena kesan menyeramkan dan menakutkan juga diperoleh dari tema ceritanya. Trap pada dasarnya memang mengusung genre horor dan thriller yang mengombinasikan beberapa tema cerita.
Memang secara sekilas film ini sangat “kacau dan berantakan” dengan menerapkan berbagai tema cerita. Tapi nyatanya, film ini berhasil dengan mulus menyuguhkan tontonan mencekam dengan caranya yang aneh. Menurut penulis, M Night Shyamalan berhasil membuat kombinasi tema cerita yang menyatu dan padu pada film Trap ini.
Walaupun jika kita berbicara tentang unsur musikalitas dari film ini, masih terasa agak overshadowing karena seakan kita sedang menonton film konser yang diselipkan unsur narasi film di dalamnya. Dan seakan pula, film ini sebagai ajang promosi bakat dari Saleka, sang anak kandung dari M. Night Shyamalan sendiri.
Pada akhirnya, jika sobat teater mengikuti semua filmografi dari sang sutradara, maka film Trap ini tentu saja sayang untuk dilewatkan. Karena kapan lagi kita semua disuguhkan oleh film bergenre thriller misteri dengan unsur musikal di dalamnya.