Review Film Thaghut: Penampilan Yasmin Napper Layak Dapat Pujian

Baba Qina - Sabtu, 31 Agustus 2024 09:18 WIB
Review Film Thaghut: Penampilan Yasmin Napper Layak Dapat Pujian

Awal tahun ini, perfilman Indonesia sempat dihebohkan oleh trailer serta poster dari sebuah film horor berjudul Kiblat. Kala itu, film Kiblat mendapat kecaman dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menganggap materi trailer serta poster Kiblat tidak sesuai dengan judul film tersebut. MUI bahkan mengimbau film tersebut untuk tidak ditayangkan.

Kini, lima bulan setelahnya, Leo Pictures, rumah produksi yang menaungi film tadi coba mengganti judul film Kiblat menjadi Thaghut serta merilisnya di pekan ini. Film Thaghut sendiri akan berfokus pada kehidupan seorang gadis muda bernama Ainun (Yasmin Napper). Ainun tinggal di sebuah kampung bersama bibinya tanpa mengetahui siapa sosok kedua orangtuanya.

Dikisahkan, Ainun mengagumi sosok Abah Mulya (Whani Darmawan) yang merupakan pemimpin padepokan sakti di Kampung Bumi Suwung. Dengan kesaktiannya itu, Abah Mulya mampu menyembuhkan berbagai penyakit hingga melipatgandakan uang. Saking kagumnya Ainun dengan Abah Mulya, dia pun kerap meniru gaya tokoh sakti tersebut.

Suatu hari, tersiar kabar bahwa Abah Mulya meninggal dunia. Terungkap juga fakta mengejutkan bahwa Ainun adalah anak kandung dari tokoh yang kerap disebut masyarakat sebagai “orang pintar” itu. Guna mencari tahu informasi lebih banyak mengenai Abah Mulya, Ainun memutuskan untuk datang ke padepokan Abah bersama dua temannya, Rini (Ria Ricis) dan Bagas (Arbani Yasiz). Namun, setibanya Ainun di padepokan tersebut, dia justru menemukan berbagai hal yang janggal. Hal-hal apakah itu?

Lagi-lagi, kita kembali disuguhi oleh sebuah film yang secara plot cerita tidak menawarkan sesuatu yang baru sama sekali. Thaghut menjadi satu dari sekian banyak film horor lokal yang mengandalkan jumpscares tiba-tiba berbalut volume nyaring dengan built up cerita yang amat melelahkan.

Sulit sekali rasanya untuk bersimpati atas kehilangan yang menimpa karakter utamanya oleh karena kurang kuatnya kejadian yang dialaminya. Penulis pun bisa melabeli film ini sebagai “so what horror movie” berlabel reliji, karena karakterisasi para tokohnya enggan untuk dikembangkan lebih lanjut.

Dan penulis merasa bahwa sang sutradara masih kurang tepat dalam memilih jajaran cast untuk memerankan karakternya masing-masing. Bayangkan aja, beberapa pemainnya masih sering berakting cringe dan absurd, terutama Ria Ricis. Ditambah lagi akting Arbani Yasiz yang masih kurang maksimal di sini. Sepertinya, Arbani memang masih kurang cocok untuk bermain di genre horor seperti ini.

Satu saja yang patut mendapatkan pujian, yakni akting Yasmin Napper, apalagi saat di sebuah adegan yang melibatkan dirinya dan akan mengingatkan kita semua dengan film Evil Dead karya Sam Raimi terdahulu. Selebihnya, tak ada yang spesial dari film ini. Namun, jika sobat teater merupakan penikmat film horor dengan elemen jumpscare yang bertubi-tubi serta scoring-nya yang amat menggelegar, maka film Thaghut ini patut untuk dicoba.