Review Film Sebelum 7 Hari: Kisah Horor Kematian Mencekam
Reskia Ekasari - Senin, 27 Januari 2025 10:21 WIBSebelum 7 Hari merupakan film horor terbaru di Indonesia yang mulai tayang di bioskop sejak 23 Januari 2025. Film ini diadaptasi dari film pendek Pijaru yang viral pada tahun 2020.
Film yang disutradarai oleh Awi Suryadi ini secara garis besar menceritakan tentang kisah mistis mengerikan Tari dan kakaknya, Kadar, selepas kepergian ibu mereka yaitu nenek Anggun.
Kisah ini erat dengan mitos Jawa. Masyarakat sekitar percaya bahwa Nenek masih berada di sekitar rumah selama 7 hari usai kematiannya.
Review Film Sebelum 7 Hari
Apakah film horor ini termasuk bagus atau tidak? Apakah direkomendasikan untuk ditonton? Yuk, simak review singkatnya berikut ini.
1. Semakin Ngeri dari Hari ke Hari
Sebelum 7 Hari film 2025 ini menawarkan kisah horor yang intensitas kengeriannya semakin tinggi dari hari ke hari. Semakin mendekati hari ketujuh, teror terhadap karakternya semakin banyak dan tak terkendali.
Meski awal-awalnya cenderung biasa saja, tetapi menuju akhir alur ceritanya semakin menarik. Tentu saja hal ini bisa menimbulkan resiko. Bagi orang yang mudah bosan, bisa saja film ini banyak yang meninggalkannya sebelum berakhir.
2. Kualitas Akting yang Mumpuni
Kualitas akting pemeran Sebelum 7 Hari Awi Suryadi sangat ciamik dan totalitas. Salah satu tokoh yang paling menarik perhatian yaitu Nenek Anggun yang pemerannya adalah Fanny Ghassani.
Aktingnya mampu membuat penonton merinding hanya dengan senyuman tipis dan tatapannya yang kosong. Kemampuan akting tokoh lainnya juga tidak kalah bagus dan saling melengkapi satu sama lain.
Termasuk juga akting para bocah yang mampu tampil sangat baik dan tidak kaku. Meski tidak sempurna, tetapi untuk ukuran anak kecil kemampuan aktingnya sudah layak untuk diapresiasi.
3. Jumpscare yang Tidak Berlebihan
Dengan dukungan kamera yang posisinya pas, Awi Suryadi menghadirkan film dengan jumpscare yang memiliki efek seram sangat kuat. Film ini menggunakan kamera yang sering berputar dan serasa membawa penonton ke dalam cerita.
Jumpscare-nya tergolong normal dan tidak berlebihan. Hal ini tidak terlepas dari dukungan music scoring yang sesuai dan sutradara mampu memunculkan jumpscare pada saat yang tepat.
4. Kurangnya Konklusi
Pada dasarnya film ini sepenuhnya dari film pendeknya, hanya saja ada sedikit lebih perluasan. Overall, alur ceritanya cukup bagus, hanya saja ada kekurangan pada bagian konklusinya.
Ternyata konklusinya sangat ringan sehingga bagi sebagian orang mungkin terasa kurang menarik dan kurang greget.
Itulah review film Sebelum 7 Hari yang sudah bisa kamu saksikan di bioskop terdekat. Secara garis besar, film ini sudah cukup bagus terutama secara akting dan teknis pengambilan gambarnya.
Alurnya juga lumayan bagus, hanya saja perlu sedikit perbaikan pada cerita supaya tidak ada plot hole dari naskah. Selain itu, bagian awal ceritanya bisa dibuat lebih menarik lagi.