Review Film Primbon: Akting Para Pemainnya Juara!

Baba Qina - Selasa, 15 Agustus 2023 09:35 WIB
Review Film Primbon: Akting Para Pemainnya Juara!

Bermula dari Rana (Flavio Zaviera) dan sahabatnya Janu (Chicco Kurniawan) melakukan pendakian gunung di tengah cuaca tidak baik. Di tengah hutan lebat, mereka terpisah dan tersesat. Janu beruntung akhirnya dapat kembali ke rumah. Tapi tidak dengan Rana. Pencarian besar-besaran pun dilakukan. Sayangnya, Rana tidak juga ditemukan.

Seminggu berlalu, keluarga besar Rana memutuskan untuk mengadakan tahlilan. Rana dianggap tidak mungkin selamat dan sudah pasti tewas di sana. Tapi, sang ibunda, Dini (Happy Salma), tidak bisa menerima itu. Sebagai seorang Ibu, Dini tidak mau begitu saja menyerah dan tetap percaya putrinya Rana masih hidup.

Dan benar saja, seusai tahlilan, Rana pulang di tengah deras hujan. Dini dan suaminya, Banyu (Nugie), serta si bungsu Tari (Azela Putri) menyambut gembira kepulangan Rana. Tapi tidak dengan keluarga besarnya. Mereka yang hidup dengan mengandalkan primbon sebagai pegangan, percaya bahwa Rana yang kembali itu bukanlah manusia.

Konflik pun tidak terhindarkan dengan Dini yang percaya bahwa yang pulang ini memang putrinya, Rana. Hanya ada satu cara membuktikannya, dengan diruwat. Benarkah Rana sudah meninggal? Lalu siapa yang sebenarnya kembali pulang ke rumah?

Itulah sekelumit kisah yang terjadi dalam karya terbaru sutradara Rudi Soedjarwo berjudul Primbon. Menurut penulis, jika dibandingkan dengan beberapa layar lebar horor yang dibuat oleh seorang Rudi sebelumnya, film ini memang terasa jauh lebih baik. Ia seakan benar-benar memikirkan salah satu pondasi terpenting dalam sebuah film, yakni pengembangan cerita.

Sejak film dimulai, para penonton sudah dibuat tidak nyaman oleh Nara yang telah pulang ke rumah. Rudi sengaja menampilkan sosok tersebut bukanlah Nara yang asli. Tapi di lain sisi, ada konflik batin antara sang ibu dengan keluarga besarnya yang menganggap bahwa itu benar-benar Nara.

Premis ceritanya pun bisa dibilang fresh karena menghubungkan kejadian mistis dengan primbon. Sepertinya baru kali ini ada film Indonesia mengangkat tema tersebut. Dan menurut penulis, cara sang sutradara menyambungkan kedua hal itu pun masih terasa sangat logis dan relevan.

Sebagai sutradara yang pernah dijuluki sebagai Master of Drama, Rudi Soedjarwo membuat drama di film ini sangat kuat dan rapih. Belum lagi ditambah dengan performa semua pemain yang sangat apik dalam memerankan tokoh masing-masing, khususnya Happy Salma yang berhasil menunjukkan karakter seorang ibu yang putus asa karena kehilangan anaknya.

Sayangnya, drama yang terlalu kuat tadi justru menjadikan unsur horornya hanya sebagai tempelan semata. Menurut penulis, jika Primbon lebih fokus pada drama-misteri ketimbang horornya, dengan menguatkan elemen folklore jawa yang sudah kuat, pasti hasilnya akan jauh lebih baik.

Tapi setidaknya, melihat penampilan akting Nugie, Happy Salma, Oppie Andaresta, dan Seroja Hafiedz dalam satu layar sungguh terasa seperti melihat sebuah pertunjukan teater yang mahal.