Review Film Kaka Boss: Sukses Tampil Lucu dan Mengharukan

Baba Qina - Sabtu, 31 Agustus 2024 08:32 WIB
Review Film Kaka Boss: Sukses Tampil Lucu dan Mengharukan

Setelah keberhasilannya lewat film Agak Laen yang sukses besar dalam pendapatan jumlah penonton beberapa bulan lalu, kini rumah produksi Imajinari kembali bertaruh lewat film Kaka Boss yang kali ini disutradarai oleh komika Arie Kriting. Film dengan genre drama keluarga berbalut komedi ini mengambil perspektif cerita tentang latar belakang orang timur, serta menyisipkan beberapa aksi koreografi breakdance yang cukup menarik.

Kaka Boss berkisah tentang Ferdinand Omakare (Godfred Orindeod) atau kerap dipanggil Kaka Boss. Dia adalah seorang direktur penyedia jasa penagih utang dan pengawal dari Indonesia Timur yang terkenal di Jakarta. Setelah bertahun-tahun berkarier di bidang tersebut, Kaka Boss berniat untuk mengubah profesi. Ada satu alasannya, yakni karena putrinya, Angel (Glory Hillary), tidak merasa bangga dengan pekerjaan dirinya tadi.

Alih-alih bangga, Angel justru merasa malu dengan pekerjaan ayahnya. Sebagai seorang ayah, Kaka Boss merasa sedih dengan kenyataan itu. Dia pun ingin membahagiakan putrinya dan berjanji beralih pekerjaan. Kaka Boss kemudian terpikir untuk menjadi penyanyi.

Singkat cerita, Kaka Boss lalu mendekati Alan (Ernest Prakasa), seorang produser musik terkenal. Dia pun mencoba “unjuk gigi” di depan Alan. Sayangnya, suaranya tak sebagus rasa percaya dirinya. Namun, tidak ada seorang pun yang berani menghentikan langkah Alan. Meski mulanya Alan skeptis, ia akhirnya tetap merekam sebuah lagu untuk Kaka Boss. Perjalanan menjadi seorang penyanyi pun dimulai.

Seperti yang sobat teater baca di atas, film Kaka Boss ini sebenarnya mempunyai premis yang sangat simple, namun Arie Kriting sebagai sutradara dan penulis mampu meramu dan mengeksekusi cerita tersebut dengan sangat baik dan juga menghibur. Narasi yang dikembangkan dalam film ini setahap demi setahap makin membaik dari babak pertama hingga menuju babak akhir film.

Jujur, sebelum menonton film ini, awalnya penulis sempat skeptis dengan jajaran cast yang terlibat dalam film ini, terutama pada cast utamanya yaitu Godfred Orindeod yang lebih sering bermain sebagai karakter yang bengis dalam film ataupun series. Namun, ternyata rasa skeptis tadi terbayar lunas dengan penampilan akting beliau yang terbilang berhasil lepas dari zona nyamannya. Aktingnya sebagai orang tua yang mempunyai tanggung jawab terhadap anaknya mampu dimainkan dengan sangat baik hingga menimbulkan empati terhadap karakternya tadi.

Pun dengan Glory Hillary yang juga sangat mencuri perhatian dengan karakternya yang begitu tegas dan punya pendirian untuk bisa mengubah ayahnya menjadi seperti yang ia pinta. Debutnya dalam film ini benar-benar terbilang sangat cemerlang. Film ini pastinya akan bisa menjadi sebuah batu loncatannya untuk kemudian lebih berkembang lagi di perfilman nasional ke depannya.

Film Kaka Boss sejatinya adalah sebuah film komedi, namun di samping itu, film ini juga mampu memberikan unsur sentimental drama tentang keluarga yang cukup mengharukan. Babak ketiga film ini menjadi poin penting yang cukup baik untuk Arie Kriting, karena ia bisa memadukan komedi dan dramanya, serta memberikan sebuah treatment yang unik dan menarik dalam menyajikan pertunjukan spesial musikal yang jarang hadir dari genre-genre sejenis ini.

So, film Kaka Boss jelas berhasil menjawab keraguan yang sempat hadir sebelum menonton film ini. Lewat karya yang apik dari seorang Arie Kriting, membuat rumah produksi Imajinari sampai saat ini belum pernah sekalipun memproduksi film yang terbilang medioker, setelah sebelumnya sukses memikat masyarakat lewat film Ngeri-Ngeri Sedap, Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film, dan Agak Laen.