Review Film Ganjil Genap: Segar Dan Menghibur
Baba Qina - Jumat, 30 Juni 2023 07:30 WIBPenulis yakin, seorang komedian yang baik akan punya sensitivitas di atas rata-rata. Mereka dapat menangkap nyawa dan esensi di balik hal-hal keseharian yang bagi sebagian orang mungkin terkesan remeh, guna mengkreasi sebuah materi komedi. Sehingga tidak mengejutkan jika di Hollywood, nama-nama seperti Jim Carrey, Steve Carell, hingga Adam Sandler, jago berakting drama.
Fenomena serupa juga muncul di Indonesia. Bedanya, transformasi terjadi pada figur di belakang kamera. Ernest Prakasa yang mengawali, Muhadkly Acho turut serta, lalu giliran Bene Dion Rajagukguk yang beberapa tahun lalu melakoni debut penyutradaraan lewat Ghost Writer. Mengadaptasi novel hasil karyanya sendiri, sensitivitas Bene akhirnya berhasil melahirkan salah satu film Indonesia terbaik di tahun 2022 lalu, Ngeri Ngeri Sedap.
Kini, Bene rupanya ingin mencoba untuk merambah ke genre lain, komedi romantis, dengan mengangkat sebuah novel best seller berjudul Ganjil Genap ke dalam medium film. Film Ganjil Genap akan dimulai dengan kisah pasangan kekasih yang hidup di kota Jakarta.
Mereka adalah Gala (Clara Bernadeth) dan Bara (Baskara Mahendra).
Diceritakan dalam film ini bahwa mereka adalah pasangan yang taat mengikuti peraturan lalu lintas ganjil genap yang ditandai melalui nomor mobil. Gala dan Bara telah menjalin hubungan asmara selama delapan tahun. Selama masa pacaran, Gala dan Bara saling melengkapi satu sama lain.
Kendati demikian, kehidupan asmara keduanya justru semakin renggang. Kisah cinta selama delapan tahun pun jadi sia-sia karena Gala ditinggal oleh kekasihnya, Bara. Gala yang sudah terbiasa dengan kehadiran Bara pun merasa kehidupannya tak sama lagi. Bahkan ia kerap merasa ada yang kurang karena kehilangan sosok "ganjil" dari hidupnya.
Meski begitu, seiring berjalannya waktu, Gala memutuskan untuk memulai hubungan baru.
Namun rupanya, ini tak mudah bagi Gala. Suatu ketika, dengan dibantu sahabat-sahabatnya, Gala pun mencoba menemukan kembali pasangan hidupnya. Lantas, apa saja upaya Gala menemukan pujaan hatinya yang baru?
Well, Lewat Ganjil Genap, Bene Dion Rajagukguk lagi-lagi berhasil mengukuhkan namanya sebagai salah satu sutradara paling menjanjikan karena sukses memuaskan dahaga penonton film Indonesia yang haus akan tontonan ber-genre romcom dewasa. Dijamin, kisah romansanya akan dengan mudah relate bagi mereka yang telah berumur antara 20-30an tahun.
Meskipun demikian, terkadang film ini terlihat terlalu berusaha keras untuk menyelipkan lelucon-lelucon kering pada filmnya dengan comedic timing yang bagi beberapa penonton terasa kurang tepat sasaran dan kemudian berakhir awkward. Tapi beruntung, kepiawaian Bene dalam menjaga pace serta penampilan baik para ensemble cast-nya cukup membantu menutup celah-celah tadi dan membuat filmnya jadi tidak terasa membosankan.
Di sini, Bene Dion juga mencoba bereksplorasi dengan permainan warna dalam latar yang sangat memanjakan mata, termasuk pemakaian warna dalam wardrobe dan segala pernak-perniknya di bagian opening scene yang tidak terasa mencolok atau mengganggu, namun justru menambah kesan manis bagi adegannya.
Film ini juga akan memberikan ruang bagi beragam representasi karena coba menunjukkan gambaran tentang dinamika hubungan antar manusia yang lebih inklusif lewat ending yang terasa dewasa. Nilai-nilai heteronormatif tidak dijadikan sebagai satu-satunya pandangan yang diangkat, sehingga memberikan pengalaman yang lebih kaya dan relevan bagi penontonnya.
Pada akhirnya, dengan kisah yang cukup familiar dan akan dengan mudah relate ke para penontonnya ini, Ganjil Genap sukses menghadirkan kisah patah hati dalam narasi segar dan menghibur tanpa membatasi diri pada nilai-nilai yang klise. Dan, makin menarik untuk menunggu eksplorasi genre apa lagi yang akan dilakukan oleh sutradara bertalenta bernama Bene Dion Rajagukguk ini ke depannya.