Review Film Buya Hamka: Ungkap Hal-Hal Baru Soal Hamka yang Sebelumnya Tak Banyak Diketahui
Baba Qina - Jumat, 28 April 2023 16:45 WIBSalah satu film biopik paling dinanti tahun ini, Buya Hamka, telah hadir di bioskop seluruh Indonesia. Disutradarai oleh Fajar Bustomi, layar lebar ini dibintangi oleh nama-nama beken seperti Vino G. Bastian, Laudya Chyntia Bella, Donny Damara, Anjasmara, Reza Rahadian, Ayu Laksmi, Desy Ratnasari, Rifnu Wikana, Mathias Muchus, Reybong, Marthino Lio, dan Mawar De Jongh.
Film volume pertama ini mengambil periode di mana Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berhasil memberikan kemajuan yang pesat pada organisasi tersebut. Hamka juga mulai menulis sastra koran dan cerita romannya disukai para pembaca. Hamka dan keluarganya pindah ke Medan, karena Hamka diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat.
Posisi ini membuat Hamka mulai berbenturan dengan pihak Jepang hingga harus ditutup karena dianggap berbahaya. Kehidupan keluarga Hamka pun terguncang ketika salah satu anak mereka meninggal karena sakit. Usaha-usaha Hamka untuk melakukan pendekatan pada pihak Jepang malah dianggap sebagai penjilat dan dimusuhi, sehingga Hamka diminta untuk mundur dari jabatannya sebagai pengurus Muhammadiyah.
Menurut penulis, salah satu hal positif yang pasti didapat oleh penonton film ini adalah fakta-fakta sejarah tentang perjuangan Buya Hamka untuk Indonesia. Terlebih ada juga hal-hal atau informasi-informasi baru tentang sang tokoh bangsa yang belum banyak diketahui khalayak sebelumnya.
Ya, Buya Hamka ternyata bukanlah sekedar ulama. Ia juga merupakan seorang filsuf dan satrawan, yang amat produktif menulis buku maupun kitab. Dua karyanya yang tersohor adalah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk dan Di Bawah Lindungan Ka'bah.
Jadi, bagi sobat teater yang suka sejarah dan haus akan berbagai fakta dan informasi menarik soal Hamka, film yang diproduksi oleh ProduksiFalcon Pictures dan Starvision layak jadi pilihan. Belum lagi soal sinematografinya yang dijamin bakal memanjakan mata. Sobat seperti dibawa kembali di masa lalu, periode di mana sang tokoh bangsa berjuang.