Review Film Borderlands: Hadirkan Karakter Superhero yang Jenaka

Baba Qina - Minggu, 11 Agustus 2024 08:16 WIB
Review Film Borderlands: Hadirkan Karakter Superhero yang Jenaka

Lilith (Cate Blanchett), seorang pemburu hadiah terkenal dengan masa lalu yang misterius yang enggan kembali ke rumahnya, Pandora, planet paling kacau di galaksi. Ia memiliki misi untuk menemukan putri Atlas yang hilang. Lilith kemudian membentuk aliansi tak terduga dengan tim yang tidak harmonis, namun masing-masing memiliki spesialisasi atau kekuatan yang menarik.

Ya, tim itu terdiri dari Roland (Kevin Hart), tentara bayaran berpengalaman, Tiny Tina (Ariana Greenblatt), seorang remaja yang tidak bisa diatur, Krieg (Florian Munteanu), pelindung Tina, lalu Tannis (Jamie Lee Curtis), ilmuwan eksentrik, dan Claptrap (Jack Black), robot yang bijaksana.

Bersama-sama, para pahlawan yang tidak terduga itu harus melawan spesies asing dan bandit berbahaya untuk mengungkap salah satu rahasia terbesar di Pandora. Nasib alam semesta mungkin ada di tangan enam orang tersebut, tetapi mereka akan berjuang untuk sesuatu yang lebih dari segalanya, yakni satu sama lain.

Itulah kisah yang tersaji dalam karya terbaru Eli Roth berjudul Borderlands. Menurut penulis, sedikit berbeda dari film aksi superhero pada umumnya, film ini akan menawarkan sedikit lebih banyak sisi kejenakaan dari para karakter utamanya. Sobat teater dijamin akan dapat dibuat tertawa dengan pernyataan serta tingkah laku mereka dari awal sampai akhir. Kepiawaian para aktornya dalam melakoni tokohnya masing-masing juga layak diacungi jempol.

Meski begitu, Borderlands tak serta merta melupakan juga elemen drama serta aksi tempur dan baku hantam yang tidak kalah menariknya. Film ini juga menawarkan kehalusan visual yang memanjakan mata bagi para penontonnya, terutama pada setting lokasi serta adegan pertempuran dengan alien.

Selain itu, menurut penulis, cerita dan konsep yang dibawakan oleh Borderlands mungkin bisa dikatakan cukup sederhana, dengan terdapat beberapa karakter yang memiliki keinginan dan tujuan berbeda yang pada akhirnya harus saling menyatukan kekuatan demi melawan sosok musuh utama. Tapi menariknya, dari kesederhanaan itu Borderlands terbialng mampu memberikan nilai moral yang cukup baik.

Meski singkat, dinamika hubungan antar karakter yang sama sekali berbeda-beda tersebut digambarkan menarik dan tidak monoton. Bisa terlihat juga perkembangan relasi antar karakter tersebut di sepanjang film berlangsung. Sayangnya, tidak banyak penjelasan mendetil mengenai masing-masing tokoh utama dari Borderlands, walaupun kemungkinan besar beberapa plot hole yang ada di dalamnya boleh jadi akan mengacu pada kelanjutan semesta waralaba ini ke depannya.

Secara keseluruhan, Borderlands merupakan film superhero berbasis video game yang cukup unik dan berbeda dari kebanyakan film sejenisnya. Dan untuk bisa mendapatkan pengalaman sinematik yang maksimal, penulis amat menyarankan sobat teater untuk menonton film ini di bioskop dengan layar terbesar yang ada di kota kalian. Selamat menonton.