Review Despicable Me 4: Masih Mengandalkan Lucunya Para Minion
Baba Qina - Jumat, 5 Juli 2024 16:15 WIBSalah satu film animasi paling dinanti tahun ini, Despicable Me 4, sedang tayang di bioskop seluruh Indonesia. Angsuran keempat ini berkisah tentang Gru, Lucy, Margo, Edith, dan Agnes yang siap menyambut anggota baru di keluarga mereka.
Di tengah kebahagiaan, Gru harus menghadapi penjahat bernama Maxime Le Mal yang berniat membalas dendam kepada Gru. Apakah Gru bisa menyelamatkan keluarga kecilnya? Itulah kisah yang tersaji dalam film karya sutradara Chris Renaud tersebut.
Menurut penulis, jika sobat teater berharap bahwa Despicable Me 4 dengan harapan untuk menyaksikan aksi konyol para Minion, maka berbahagialah karena film ini akan memuaskan dengan sepuas-puasnya keinginan sobat nonton tadi.
Tidak hanya jumlah Minion saja yang makin bertambah, tetapi juga porsi mereka menampilkan berbagai aksi bodoh nan konyol juga turut dilipat gandakan di film ini. Para pihak di belakang layar Despicable Me 4 tampaknya sudah menyadari benar senjata apa yang mereka miliki. Mereka sadar bahwa untuk menyaingi studio Pixar lewat cerita ataupun studio DreamWorks lewat aksi dan kualitas grafis adalah pekerjaan yang sulit.
Oleh sebab itu, mereka memilih mengesampingkan berbagai aspek tersebut dan mengerahkan amunisi andalan mereka semaksimal mungkin, yakni Minion. Menurut penulis, sobat teater dijamin tidak akan sanggup untuk menahan senyum mereka ketika kumpulan makhluk berwarna kuning tersebut melakukan aksi-aksi bodoh mereka di layar bioskop.
Sayangnya, Despicable Me 4 terlalu memanfaatkan daya tarik para Minions tadi sehingga seringkali mengenyampingkan jalan cerita utama yang sedang berjalan. Akibatnya, tidak hanya banyak plot penceritaan Despicable Me 4 yang gagal untuk dikembangkan dengan baik, kumpulan Minions yang awalnya tampak begitu menarik dan lucu tersebut akhirnya justru menjadi melelahkan keberadaannya.
Menurut penulis, skenario yang digarap oleh Ken Daurio dan Mike White ini sebenarnya bisa saja bercerita dengan lebih efektif jika pengarahan dari Chris Renaud dan Patrick Delage mampu tampil lebih dinamis. Sayangnya, Renaud dan Delage belum cukup berhasil dalam memberikan ritme yang tepat bagi penceritaan Despicable Me 4 sehingga banyak plot pengisahan film ini terasa saling bertumpang tindih satu dengan yang lain.
Meski begitu, Renaud dan Delage berhasil menyajikan kualitas yang lebih baik pada tampilan departemen produksi dan pengisi suara film ini. Despicable Me 4 juga hadir dengan kualitas animasi yang menawan, penuh warna dan jelas akan mampu memikat siapa saja yang menyaksikannya. Ditunjang pula oleh lagu karya Pharrell Williams berjudul Double Life yang berhasil mengisi atmosfer keceriaan pada banyak adegan film.
Jadi, menurut penulis, studio Illumination patut berterima kasih atas kehadiran Minions yang sudah memiliki tempat di hati para penggemarnya. Pasalnya, tanpa kehadiran makhluk bulat berwarna kuning ini, Despicable Me 4 dipastikan hanya merupakan sebuah film animasi medioker belaka.