Review Desa Mati the Movie, Teror Liburan di Desa Angker
Reskia Ekasari - Rabu, 12 Maret 2025 08:19 WIB
Jangan ngaku pecinta horor kalau kamu belum nonton film Desa Mati the Movie yang tayang di bioskop Indonesia sejak 6 Maret lalu. Film karya sutradara Sipu Groso ini sebenarnya punya cerita klise dengan konsep trip gone wrong.
Kalau kamu pernah nonton The Ruins (2008) atau The Rental (2020), ya, ceritanya hampir-hampir mirip. Bedanya, di film ini, terornya bukan dari pembunuh tapi dari hantu yang ada di desa angker.
Selain itu, ada banyak budaya yang diangkat dalam film sehingga terasa Indonesia banget. Seperti apa review filmnya? Yuk, langsung aja simak!
Review Film Desa Mati the Movie
Cerita filmnya sendiri tentang sekelompok mahasiswa yang berlibur ke desa terpencil. Harapan awalnya mereka bisa liburan di desa yang nyaman dan asri, tapi yang terjadi justru ada banyak rahasia mengerikan di desa tersebut.
Banyak sekali elemen horor yang dibangun dengan apik oleh sang sutradara dan kepiawaian bermain para aktornya. Berikut ini review menarik dari film Desa Mati the Movie:
Alur Cerita yang Sukses Membangun Ketegangan
Meskipun konsep ceritanya cukup klise, tapi dari awal mulai sampai dengan klimaks, alurnya terbangun dengan cukup baik. Penonton dibuat penasaran sekaligus takut dengan teror yang terjadi pada satu per satu karakternya.
Kejadian aneh mulai dari suara-suara, munculnya potongan tubuh manusia hingga mayat-mayat yang mengerikan. Sampai pada akhirnya para mahasiswa yang berlibur ini sadar bahwa desa yang mereka tinggali punya makhluk mengerikan.
Perpaduan Setting dan Sinematografi yang Super Horor
Suasana mencekam sudah terasa dari setting dan sinematografi yang terlihat dari setiap adegan. Khususnya penggambaran desa mati yang benar-benar mencekam, tidak terlihat sepi seperti pada film Qodrat.
Meskipun penggambaran waktunya adalah masa modern, desa mati memperlihatkan layaknya desa-desa yang masih ada di Indonesia seperti sekarang. Hanya saja kesan horornya sangat terasa.
Akting Kompak Para Aktor yang Menegangkan
Meskipun mayoritas adalah aktor muda yang baru saja debut, kolaborasi akting mereka yang takut dan tegang berhasil memukau penonton. Bagaimana ekspresi ketakutan saat melihat hantu dan interaksi dengan penduduk desa terasa alami.
Belum lagi dengan teriakan-teriakan yang meningkatkan kecemasan dan rasa terancam tersampaikan dengan baik.
Penggunaan CG yang Kurang Smooth
Kekurangan yang cukup mencolok sepanjang film adalah terlalu banyak penggunaan CG. Padahal ada beberapa scene yang seharusnya memainkan artistik yang bagus sehingga kisah horornya semakin nyata.
Seperti pada scene para pemain yang melihat potongan tubuh manusia, bisa menggunakan dummy, agar terlihat lebih menyeramkan. Begitu juga saat adegan para pemain yang terluka akibat teror hantu, sebaiknya tidak menggunakan CG.
Penasaran dengan kisah akhir Desa Mati the Movie? Akankah para pemainnya bisa berhasil pulang dengan selamat? Daripada bertanya-tanya, kamu bisa nonton langsung filmnya!