Review Bolehkah Sekali Saja Kumenangis: Produksi Terbaik Sinemaku Pictures Sejauh Ini

Baba Qina - Minggu, 20 Oktober 2024 08:12 WIB

Nama Prilly Latuconsina masih menjadi salah satu aktris yang langganan menjadi pemeran utama untuk film rumah produksi miliknya bersama Umay Shahab, yaitu Sinemaku Pictures. Terbaru, ia kembali didapuk menjadi pemeran utama untuk film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis.

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis akan menceritakan kehidupan perempuan bernama Tari (Prilly Latuconsina). Setelah kakaknya pergi meninggalkan rumah, Tari harus berjuang sendirian untuk menyelamatkan ibunya dari sang ayah yang abusive. Di sisi lain, Tari sendiri sudah menyimpan banyak sekali trauma sejak kecil dan kini ia merasa tak mampu lagi untuk menahan semua bebannya tersebut.

Suatu hari, dia menemukan Support Group, komunitas yang menjadi sebuah tempat untuk saling berbagi kisah. Di Support Group, Tari bertemu dengan seseorang bernama Baskara (Pradikta Wicaksono), pria temperamental yang tidak bisa mengontrol emosinya. Lantas, mampukah Tari kemudian melewati semua traumanya dan tidak lagi menyimpan semua tangisnya sendiri?

Well, Bolehkah Sekali Saja Kumenangis ini sejatinya merupakan film yang ingin membicarakan dampak dari sistem busuk yang mengakar dan perjuangan untuk lepas dari jeratan tersebut. Naskahnya terasa dibuat dengan sangat berhati-hati. Pun filmmakernya sadar betul isu apa yang sedang dibawakan dan untuk siapa film ini akan ditonton. Meski secara premis terdengar berat, film ini dikemas dengan ringan namun tetap menyisipkan semiotika atau pesan-pesan implisit.

Unsur romansanya terasa pas, komedinya juga tepat guna dengan banyaknya referensi meme ala Gen Z kekinian. Dijamin, banyak scene di film ini yang akan "hit too close to home". Ya, menonton film ini akan menyisakan after taste yang bittersweet bagi sobat nonton.

Namun, meski durasi filmnya tidak sampai menyentuh 2 jam, tapi penulis sedikit merasa bahwa filmnya seolah lebih lama dari durasi perkiraan tersebut. Ada momen dragging di pertengahan hingga menuju akhir film yang disebabkan oleh beberapa repetisi dan juga terasa jumpy di beberapa bagiannya. Hal tersebut yang membuat filmnya cukup kendor dan tak terasa solid dalam bercerita.

Akan tetapi, sedikit kekurangan tadi mampu terbayar tuntas di bagian klimaks film ini. Yap, bagian terbaik film ini ada pada 10 menit terakhirnya. Tanpa bermaksud untuk spoiler, sulit rasanya untuk tidak kagum dengan akting Surya Saputra di bagian tersebut.

Pada akhirnya, Bolehkah Sekali Saja Kumenangis mampu menjadi karya terbaik dari rumah produksi Sinemaku Pictures sejauh ini. Dengan kolaborasi cerita dan karakter yang kuat, membuat film ini berhasil memberikan impact sekaligus kesadaran bahwa kesehatan mental amatlah penting.