Review Argylle: Film Aksi yang Sangat Eksplosif!
Baba Qina - Rabu, 31 Januari 2024 19:21 WIBDi saat kecenderungan yang ada terhadap genre-genre seperti waralaba James Bond dibawa ke ranah yang lebih manusiawi, tak ada yang menyangkal bila Argylle, yang dibesut Matthew Vaughn berdasarkan novel karya Elly Conway ini adalah sebuah penyegaran. Dari semua sisi pendekatan hingga homage ke genre-nya, berbaur antara meta dan mocking, aksi dan komedi yang digas ke taraf kegilaan yang sinematis, Argylle otomatis telah meraih tempatnya sendiri di genre ini.
Argylle sendiri bercerita tentang sosok agen rahasia bernama Argylle (Henry Cavill) yang bekerja untuk sebuah organisasi bernama The Division. Suatu saat, Argylle mendapatkan tugas untuk menyelamatkan dunia dari ancaman teroris yang dipimpin oleh sebuah kelompok bernama Zephyr.
Dalam misinya, Argylle harus bertemu dengan berbagai macam musuh yang berbahaya. Selama perjalanan misinya, Argylle pun akan ditemani dengan sang kekasih, LaGrange (Dua Lipa). Tak disangka, ternyata Argylle juga memiliki rahasia masa lalunya yang terkait dengan eksistensi Zephyr. Rahasia apakah itu?
Well, skrip yang ditulis oleh Jason Fuchs ini mengangkat lagi level elemen-elemen potensialnya ke ranah yang bagi sebagian orang bisa jadi kelewat gila, baik dalam porsi aksi beroktan tinggi hingga komedi plus selipan romansanya. Namun di sisi lain, film ini tetap bisa bekerja dengan sangat baik di atas pace yang terjaga bahkan di sepanjang 139 menit durasinya.
Berbeda dengan kebanyakan film yang berkisah tentang para mata-mata, Vaughn mampu mengemas setiap karakter dalam Argylle dengan begitu baik. Setiap karakter, termasuk karakter-karakter pendukung, dihadirkan secara humanis, memiliki perasaan dan motivasi yang akan membuat para penonton dengan mudah terhubung dengan mereka. Di sisi lain, fokus yang diberikan pada beberapa karakter pendukung dengan latar penceritaan yang kurang menarik justru menghambat ritme penceritaan film di beberapa bagian.
Walaupun hal di atas tadi sama sekali tidak mengurangi kesolidan kualitas penceritaan secara keseluruhan, namun harus diakui bahwa banyaknya karakter pendukung dalam jalan cerita film ini membuang cukup banyak durasi penceritaan. Dari sisi teknikal, Vaughn menghadirkan Argylle dalam kualitas yang berkelas. Setiap adegan aksi dalam film ini mampu tergarap dengan tata koreografi aksi yang kuat dan akan mampu menarik penuh perhatian sobat nonton.
Tentu saja, dengan deretan karakter yang telah tergambarkan dengan baik, Vaughn juga berhasil menghadirkan deretan pengisi departemen akting yang mampu menghidupkan setiap karakter yang mereka perankan dengan meyakinkan. Berada di barisan terdepan adalah duo Henry Cavill dan Dua Lipa. Berperan sebagai seorang agen rahasia yang mampu melakukan apa saja demi menyelesaikan misi yang telah ditugaskan padanya, Cavill tampak begitu nyaman dalam perannya. Pesona Cavill sebagai seorang aktor memang tampil memukau dan Vaughn mampu memanfaatkan pesona tersebut untuk menjadikan karakter Argylle menjadi karakter yang begitu mudah disukai.
Jadi rasa-rasanya, tak ada yang perlu dipersoalkan lagi dari film ini. Sebagai sebuah blockbuster yang tahu benar kekuatannya ada di mana, Argylle pada akhirnya tampil seperti sebuah menu yang menambah lagi porsinya dua kali lipat dari film-film Vaugh sebelumnya. Pun ada beberapa never before seen action sequence yang benar-benar membawa Argylle sebagai film aksi yang begitu eksplosif memainkan elemen-elemen jagoannya. Sebut semua, dari baku hantam, gunfights ke aksi gila lain bertabur CGI hi-tech bagaikan menaiki wahana kinetik yang luar biasa liar, hingga lapisan-lapisan twists-nya, Argylle indeed is a monster!