Review Anak Medan: Cocok Ko Rasa???: Tentang Perjuangan dan Persahabatan
Yurinda - Selasa, 29 April 2025 10:49 WIB
Film Anak Medan: Cocok Ko Rasa??? adalah sajian drama komedi yang mengangkat kisah persahabatan, impian, dan perjuangan empat anak muda asal Medan, yaitu Ucok, Joko, Rafly, dan Chisa. Disutradarai oleh Ivan Bandhito dan diproduseri oleh Agustinus Sitorus, film ini resmi tayang serentak di bioskop pada 24 April 2025 kemarin, membawa nuansa lokal Medan yang kental lewat bahasa, budaya, dan suasana kota yang hidup.
Cerita berfokus pada empat sahabat yang telah menjalin ikatan erat sejak SMA. Namun, sebuah tragedi pada malam kelulusan memaksa mereka berpisah dan melanjutkan hidup masing-masing dengan mimpi yang berbeda. Ucok (Maell Lee) merantau ke Jakarta untuk mengejar karier sebagai penyanyi, Joko berlatih keras menjadi pemain sepakbola, Rafly harus mengubur mimpinya menjadi tentara karena sebuah insiden, dan Chisa berusaha menjadi pengusaha dengan meneruskan bisnis keluarga.
Empat tahun kemudian, mereka kembali bertemu di Medan dalam sebuah reuni yang membawa kehangatan sekaligus tantangan baru. Ucok yang kini terjerat hutang pinjaman online akibat perjuangannya di perantauan, menghadapi tekanan berat hingga harus pergi dari rumah. Persahabatan mereka diuji oleh konflik dan perbedaan prinsip, tapi semangat untuk saling mendukung perlahan bangkit kembali.
Film ini menampilkan bagaimana mimpi dan persahabatan saling melengkapi, dan bahwa dukungan sahabat sejati sangat berharga di saat sulit. Para pemeran utama memberikan warna kuat dalam film ini. Maell Lee sebagai Ucok tampil natural dan sangat cocok dengan karakternya yang tegas dan penuh semangat, jauh dari peran preman yang biasa ia mainkan.
Salah satu adegan paling menarik adalah aksi atraksi motor yang dilakukan Maell Lee secara spontan tanpa naskah, yang menambah kesan autentik dan kocak dalam film. Ajil Ditto, yang memerankan Rafly, juga merasa bangga karena sebagian besar pemain memiliki darah Medan atau Batak, sehingga mereka bisa membawa pengalaman pribadi ke dalam karakter mereka.
Sutradara Ivan Bandhito menegaskan bahwa syuting di Medan memberi warna emosional tersendiri, karena mereka ingin menghadirkan kota ini secara jujur dan autentik. Hal ini membuat film terasa kuat dan emosional, bukan sekadar drama biasa. Produser Agustinus Sitorus menambahkan, film ini bukan hanya soal persahabatan, tetapi menggambarkan realita hidup banyak anak muda yang berjuang mengejar mimpi sambil menghadapi tekanan keluarga dan lingkungan.
Anak Medan: Cocok Ko Rasa??? juga menyajikan banyak elemen khas Medan, mulai dari logat bahasa yang khas, sajian kuliner lokal, hingga nilai gotong royong yang terasa kental. Film berdurasi 111 menit ini berhasil memadukan drama emosional dengan komedi ringan yang membuat penonton tidak hanya terhibur tetapi juga terinspirasi. Kisahnya dekat dengan pengalaman anak muda masa kini, terutama tentang bagaimana menghadapi kegagalan dan bangkit kembali bersama sahabat.
Secara keseluruhan, film ini adalah tontonan yang menyentuh sekaligus menghibur, cocok bagi siapa saja yang ingin menikmati cerita persahabatan yang hangat dan penuh makna. Anak Medan: Cocok Ko Rasa??? mengajarkan bahwa mengejar mimpi memang penting, tapi menjalani hidup bersama orang-orang yang percaya dan mendukung adalah hal yang jauh lebih berharga. Film ini sukses membawa penonton merasakan atmosfer Medan sekaligus mengajak untuk menghargai arti persahabatan sejati.