Review A Legend: Tontonan Menarik dengan Sinematografi yang Indah dan Cantik

Baba Qina - Kamis, 1 Agustus 2024 08:21 WIB
Review A Legend: Tontonan Menarik dengan Sinematografi yang Indah dan Cantik

Profesor Chen, seorang ahli arkeologi, memperhatikan bahwa tekstur pada artefak yang ditemukan oleh para mahasiswanya selama ekspedisi gletser, sangat mirip dengan liontin giok yang pernah dilihatnya dalam mimpinya.

Tampaknya, liontin itu menghubungkan alam mimpi dengan kenyataan. Dipenuhi rasa ingin tahu, Profesor Chen memimpin tim peneliti dalam perjalanan jauh ke dalam Kuil Gletser, untuk mencari kebenaran di balik mimpinya guna memulai petualangan fantastis bersama.

Itulah kisah yang tersaji dalam sekuel The Myth (2005) berjudul A Legend. Menurut penulis, kalau dibandingkan dengan angsuran pertamanya, sutradara Stanley Tong jelas terasa telah mempersiapkan film ini dengan tatanan kualitas produksi yang jauh lebih megah. Efek visual yang menyertai tiap adegan film ini dalam menggambarkan petualangan yang dihadapi oleh para karakter utamanya tampil cukup meyakinkan.

Sebagai sebuah film fantasi petualangan, A Legend benar-benar mampu memberikan eksplorasi audio dan visual yang jelas akan berhasil membawa penontonnya ke sebuah dunia baru yang memikat. Atmosfer yang dibawakan oleh film ini juga mampu tergali secara utuh melalui presentasi tata kostum, tata rias, serta desain produksi yang hadir dengan kualitas garapan yang handal.

Sayangnya, tidak banyak kualitas yang patut dibanggakan dari penulisan naskah cerita A Legend. Naskah cerita yang juga digarap oleh Stanley Tong ini amat berusaha dengan keras untuk menggabungkan elemen sejarah yang dibungkus dengan berbagai fabel yang bertujuan untuk memperkuat elemen fantasi dari linimasa penceritaan film ini.

Tapi, menurut penulis, upaya itu gagal tereksekusi menjadi sajian pengisahan yang menarik. Keberadaan dari banyaknya konflik dan karakter yang mengitari kisah petualangan dan perjalanan dari sang karakter utamanya justru akan menghadirkan banyak kebingungan bagi penonton, khususnya mereka yang memang tidak begitu familiar dengan penuturan kisah filmnya semenjak awal.

Secara keseluruhan, produksi terbaru Bona Film Group memang masih memiliki banyak kekurangan. Tapi paling tidak, film ini masih mampu memberikan tontonan yang menarik dengan sinematografi indah dan cantik. Jadi, duduklah dengan manis dan nikmati sajian yang indah dari film yang dibintangi aktor legendaris bernama Jackie Chan tersebut.