Review A Business Proposal Indonesia, Sukses atau Gagal?

Reskia Ekasari - Selasa, 11 Februari 2025 10:38 WIB
Review A Business Proposal Indonesia, Sukses atau Gagal?

A Business Proposal versi Indonesia baru saja tayang! Film yang punya genre romantic comedy cukup menuai banyak pro kontra bahkan sebelum tayang. Tidak sedikit yang penasaran, apakah filmnya sukses menyaingi versi aslinya.

Secara garis besar, filmnya masih menggunakan cerita utama dan tidak banyak melenceng. Hanya saja, dengan waktu tayang 117 menit, mampukah memuat cerita keseluruhan dari aslinya yang notabene 12 episode?

Penasaran seperti apa reviewnya? Yuk, langsung aja simak!

Review Film A Business Proposal Indonesia

Jika dibilang sukses atau gagal mungkin sedikit sulit, karena ada beberapa faktor yang membuat film ini menarik, tapi ada juga sisi minusnya. Daripada kamu penasaran, berikut ini review dari segi akting hingga kepadatan ceritanya:

Ariel Tatum Sukses Bawakan Tokoh Utama Wanita

Selama film berlangsung, Ariel Tatum sangat apik memainkan peran Sari yang merupakan tokoh utama. Perannya sangat menjiwai yang terasa pada dialog-dialog serius begitu juga humoris di waktu yang tepat.

Bisa dibilang, tokoh Sari tidak jauh berbeda dengan karakter dari webtoon maupun yang dari Kim Se Jong di drama Koreanya. Berkat akting Ariel Tatum inilah, penonton akan merasa senang dengan alur cerita yang sudah jelas.

Duet Akting Ariel Tatum dan Caitlin Halderman yang Kuat

Ariel Tatum tak hanya sukses menghidupkan karakter utama, tapi juga sangat mahir menciptakan kekuatan persahabatan saat beradu akting dengan Caitlin Halderman.

Caitlin memerankan tokoh Yasmin yang merupakan sahabat Sari dan kaya raya. Berkat duet akting inilah, kekuatan persahabatan terasa sangat nyata yang turut menghidupkan cerita.

Akting Abidzar Al-Ghifari sebagai CEO yang Kurang Menjiwai

Dibandingkan dua aktris lainnya, peran dari Abidzar yang menjadi lawan main dari Ariel Tatum justru terasa kurang. Jika dalam drama dan webtoon, penggambaran karakter seharusnya seorang CEO yang dingin dan perfeksionis.

Namun, Abidzar yang memerankan karakter Utama justru tampak seperti CEO yang sombong layaknya di sinetron.

Pembawaannya sangat kurang, apalagi ketika beradu akting dengan Ariel Tatum tidak terasa chemistry yang mendalam.

Cerita yang Terasa Terburu-buru

Dari segi cerita, film ini sudah berhasil merangkum keseluruhan kisah seperti versi aslinya. Sayangnya, pengemasannya terasa seperti terburu-buru sehingga durasi 117 terasa berakhir begitu saja.

Kekurangannya lagi ada pada beberapa bagian, khususnya pada pengenalan tokoh di awal yang cukup terasa lama. Inilah yang menjadikan film ini terasa sangat singkat dan sedikit kurang mengena.

Pengambilan Gambar yang Mirip Sinetron

Meskipun film layar lebar, dalam sekali lihat A Business Proposal Indonesia terasa seperti sinetron. Kesan ini muncul karena banyak pengambilan gambar dan juga warna keseluruhan yang mirip dengan sinetron.

Tak heran jika penonton merasa seperti sedang menonton sinetron di dalam bioskop. Kesannya sangat berbeda ketika kamu menonton film Indonesia komedi lain, seperti Crazy, Stupid, Love atau Jatuh Cinta Seperti di Film-Film.

A Business Proposal Indonesia bisa jadi pilihan ketika kamu ingin menonton film sambil santai. Terlepas dari beberapa kekurangannya, film ini sudah cukup menghibur.