Review 2nd Miracle in Cell No. 7: Kembali Sukses Mengaduk-Aduk Emosi

Baba Qina - Kamis, 26 Desember 2024 08:17 WIB
Review 2nd Miracle in Cell No. 7: Kembali Sukses Mengaduk-Aduk Emosi

Berbeda dengan adaptasi asal Turki berjudul sama yang menggunakan premis serupa namun dengan sejumlah perubahan signifikan pada elemen cerita guna lebih menonjolkan unsur pengisahan drama, versi buat ulang teranyar dari film Miracle in Cell No. 7 yang diarahkan oleh sutradara Hanung Bramantyo dua tahun lalu rupanya lebih memilih untuk tetap setia pada garis besar alur pengisahan drama komedi yang sebelumnya telah diterapkan oleh Lee Hwan-kyung selaku kreator aslinya. Hasilnya? Film tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari 5 juta penonton kala itu.

Kini, buah dari kesuksesan tersebut, rumah produksi Falcon Pictures kembali meluncurkan sekuelnya yang berjudul 2nd Miracle in Cell No.7 yang disutradarai oleh Herwin Novianto. Film ini sendiri memiliki latar waktu dua tahun setelah meninggalnya Dodo Rozak (Vino G. Bastian) karena hukuman mati. Namun, fakta ini masih ditutupi orang-orang terdekat maupun para napi teman Dodo sehingga anaknya, Kartika (Graciella Abigail) tidak merasa sedih.

Kartika kini tinggal bersama Om Hendro (Denny Sumargo) dan Tante Linda (Agla Artalidia) yang telah sepakat mengadopsinya. Akan tetapi, Kepala Dinas Sosial (Ayushita Nugraha) tidak senang dengan hal tersebut serta berusaha untuk menghalang-halangi.

Dalam kondisi yang tidak menguntungkan tersebut, Hendro dan para napi dari sel No. 7 lantas bekerja sama untuk melawan ketidakadilan yang dilakukan kepada Kartika melalui cara mereka sendiri.

Selain drama yang emosional, 2nd Miracle in Cell No.7 ini rupanya tetap menghadirkan unsur komedi seperti film pertamanya. Apalagi, jajaran pemain yang ada dalam versi adaptasinya ini lagi-lagi masih berisi aktor yang sering membintangi film bergenre komedi. Hasilnya, sobat nonton akan menyaksikan banyak adegan yang mampu mengocok perut, mulai dari celetukan nyeleneh hingga komedi slapstick sekalipun.

Keberadaan lelucon dalam filmnya pun tepat sasaran sehingga tidak mengganggu nuansa drama emosional yang menjadi fokus utamanya. Memang, masih ada beberapa jokes yang muncul di dalam adegan dengan nuansa emosional. Namun, keberadaan jokes tersebut tidak mendistraksi dan malah terkesan menetralisasi adegannya sehingga tidak terlalu membuat sedih penontonnya.

Pemilihan pemain untuk 2nd Miracle in Cell No. 7 Indonesia juga terbilang tepat sasaran dan berhasil. Vino G. Bastian yang kembali menjadi pemeran utamanya berhasil memberikan performa yang memukau sebagai pria dengan keterbatasan mental. Chemistry-nya dengan Marsha Timothy sebagai sepasang suami istri juga sukses membuat hati kita hangat sewaktu menontonnya.

Terlepas dari sejumlah poin positif tersebut, 2nd Miracle in Cell No. 7 bukanlah sebuah film yang sempurna. Masih ada beberapa kekurangan yang terdapat di dalamnya. Salah satu kekurangan yang paling terasa sejak awal hingga akhir filmnya adalah pewarnaan setiap adegannya yang terlihat terlalu kuning, seolah setiap tempat di dalam adegannya seperti menggunakan lampu pijar.

Desain produksi pada beberapa adegannya juga ada yang tidak sesuai dengan latar waktu utama ceritanya yang berlangsung pada tahun 2004. Kemudian, beberapa adegan juga ada yang terasa terlalu over dramatis. Namun, sejumlah kekurangan tersebut tak terlalu mengganggu karena tertutupi berbagai poin positif di atas tadi, sehingga sobat nonton dijamin akan tetap bisa menikmati filmnya.

Overall, 2nd Miracle in Cell No. 7 adalah sebuah sekuel adaptasi yang bisa dibilang kembali sukses mengaduk-aduk emosi kita semua, baik bagi yang belum ataupun sudah menonton versi orisinalnya. Jangan lupa, siapkan tisu sebelum kalian menonton film ini.