Review 13 Bom di Jakarta: Suguhkan Keseruan dan Ketegangan Maksimal!
Baba Qina - Kamis, 28 Desember 2023 15:45 WIBSetelah sukses dengan film Mencuri Raden Saleh, kini rupanya sineas Angga Dwimas Sasongko ingin menantang dirinya ke level yang lebih tinggi lagi lewat film barunya yang berjudul 13 Bom di Jakarta. Filmnya sendiri telah ditayangkan perdana dalam gelaran festival film Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2023 pada 2 Desember 2023 lalu.
Film 13 Bom di Jakarta berkisah tentang ancaman dari sekelompok teroris yang hendak melancarkan serangannya dengan menyebar 13 bom di sejumlah wilayah di Jakarta. Kabar ini pun membuat para anggota Badan Intelijen dan agen rahasia diutus untuk melakukan upaya investigasi teror tersebut hingga akhirnya menyeret Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono) yang diduga terlibat.
Situasi pun makin rumit saat muncul kecurigaan adanya penyusup di dalam tim tersebut. Di sisi lain, pemimpin kelompok teroris yang bernama Arok (Rio Dewanto) terus menebarkan teror dengan meledakkan bom setiap delapan jam sekali. Lantas, strategi seperti apa yang dilakukan oleh Badan Intelijen dan agen rahasia untuk melumpuhkan para teroris tadi?
What makes a good action movie? Meskipun disusun dengan formula penuturan yang cenderung serupa, action movie memang membutuhkan perhatian ekstra dalam hal pembangunan latar konflik, penggalian sekaligus pendalaman rencana tatanan aksi, hingga paparan karakter-karakter yang menjalankan aksi tersebut. Oh, dan, tentu saja, kehadiran sejumlah kejutan yang akan membuat intensitas ketegangan cerita semakin mengikat.
Nah, kualitas paparan cerita yang ditunjukkan oleh Angga Dwimas Sasongko lewat 13 Bom di Jakarta jelas menunjukkan bahwa sang sutradara telah merancang sebuah masterplan yang cukup matang, termasuk dengan mendapatkan banyak inspirasi dari berbagai film action popular Hollywood yang bahkan selalu direferensikan oleh sang sutradara di banyak bagian film ini.
Dengan durasi pengisahan yang mencapai 144 menit, 13 Bom di Jakarta memberikan ruang yang cukup luas dalam membangun pondasi cerita yang nantinya akan mengalasi rentetan aksi yang akan dihadirkan pada paruh pengisahan selanjutnya. Tiap karakter dihadirkan dengan porsi cerita yang mumpuni agar penonton dapat memahami alasan keberadaan mereka dalam linimasa penceritaan film ini.
Lebih beruntung lagi, Angga Sasongko mampu mengumpulkan barisan pengisi departemen akting yang tidak hanya dapat membuat karakter maupun peran mereka terasa meyakinkan, namun juga menghasilkan jalinan interaksi yang semakin mendorong kompleksitas dan keepikan rencana aksi yang dijabarkan di sepanjang alur cerita.
Naskah cerita 13 Bom di Jakarta juga tidak melulu menyoal strategi kucing-kucingan belaka. Angga Sasongko yang dibantu oleh Irfan Ramly selaku penulis skenario juga menyelami kisah akan kelicikan dan pengkhianatan serta usaha untuk mengakali kembali kelicikan dan pengkhianatan tersebut dalam barisan konflik film ini dengan lugas.
Pada akhirnya, 13 Bom di Jakarta jelas telah berhasil menunjukkan warna berbeda dalam kapabilitas pengarahan seorang Angga Dwimas Sasongko. Perhatian yang erat terhadap berbagai komponen cerita yang dipadu dengan kemampuan untuk mengendalikan ritme penuturan narasinya, membuat film ini mampu melaju dengan mulus menghantarkan ketegangan sekaligus hiburan secara maksimal.