Perang Kota Hadirkan Drama Cinta Segitiga di Tengah Revolusi, Tayang 30 April 2025
Tim Teaterdotco - Rabu, 26 Maret 2025 09:48 WIB
Setelah sukses melakukan world premiere di International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025, film Perang Kota (judul internasional: This City Is A Battlefield) siap memukau penonton Indonesia mulai 30 April 2025. Disutradarai oleh Mouly Surya, film yang menggabungkan kisah perang dan romansa ini baru saja merilis poster resmi kedua, memperlihatkan dinamika cinta segitiga antara tiga tokoh utamanya: Chicco Jerikho, Ariel Tatum, dan Jerome Kurnia.
Poster terbaru Perang Kota menampilkan Ariel Tatum sebagai Fatimah, berdiri di depan dua pria yang memendam perasaan padanya. Jerome Kurnia sebagai Hazil terlihat duduk di tengah, sementara Chicco Jerikho sebagai Isa, suami Fatimah, berada di belakang sambil memegang biola. Latar poster memperlihatkan sudut rumah yang menjadi markas perlawanan terhadap penjajah Belanda. Poster ini menggambarkan ketegangan antara perjuangan fisik melawan kolonialisme dan pergolakan emosi di antara ketiganya.
Kisah Cinta dan Pengkhianatan di Era Revolusi
Diadaptasi secara bebas dari novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis, Perang Kota berlatar Jakarta tahun 1946. Saat itu, Belanda berusaha merebut kembali kekuasaan dengan membonceng Sekutu. Isa (Chicco Jerikho), seorang guru sekaligus pejuang, harus menjalankan misi menghabisi petinggi kolonial sambil menghadapi krisis rumah tangga. Fatimah (Ariel Tatum), istrinya, terperangkap antara kewajiban sebagai istri dan keinginan untuk ikut berjuang. Sementara Hazil (Jerome Kurnia), sahabat Isa, diam-diam menyimpan perasaan pada Fatimah.
Mouly Surya menjelaskan, film ini tidak hanya fokus pada konflik fisik, tetapi juga eksplorasi psikologis tokoh-tokohnya. “Isa kehilangan banyak hal yang mendefinisikan dirinya sebagai pria, suami, dan pejuang. Garis antara benar dan salah pun kabur dalam situasi perang,” ujarnya.
Perspektif Baru tentang Perempuan dalam Revolusi
Ariel Tatum mengungkapkan antusiasmenya memerankan Fatimah, karakter yang menurutnya langka dalam sinema Indonesia. “Fatimah bukan sekadar korban situasi. Dia punya semangat juang, tapi terpaksa tunduk pada peran domestik. Ini sudut pandang segar yang jarang diangkat,” kata Ariel.
Sementara Jerome Kurnia mengaku tertantang dengan peran Hazil. “Saya langsung menerima tawaran Mouly meski naskah belum ada. Saya percaya visinya untuk menceritakan sisi lain revolusi,” tambahnya.
Diproduksi oleh Cinesurya, Starvision, dan Kaninga Pictures, Perang Kota merupakan hasil kolaborasi tujuh negara, termasuk Singapura, Belanda, dan Norwegia. Produser Chand Parwez Servia menyebut film ini sebagai “cermin bagi generasi muda” yang menggabungkan aksi epik, drama emosional, dan nilai-nilai perjuangan.
“Kami ingin penonton tidak hanya melihat sejarah, tapi juga refleksi tentang idealisme, pengorbanan, dan konflik manusia,” ujar Chand.
Jadwal Tayang dan Antisipasi Penonton
Setelah tayang di Belanda pada 17 April 2025, Perang Kota akan menyambangi bioskop Indonesia dua minggu kemudian. Film ini diprediksi menjadi salah satu karya terbesar Mouly Surya, menyusul kesuksesan film-film sebelumnya seperti Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak.