Komik Pictures Rilis Film Pertama: Jadi Tuh Barang (JTB), Kolaborasi Para Komika

Tim Teaterdotco - Rabu, 4 Desember 2024 08:25 WIB
Komik Pictures Rilis Film Pertama: Jadi Tuh Barang (JTB), Kolaborasi Para Komika

KOMIK Pictures, sebuah rumah produksi baru, resmi meluncurkan film perdana mereka berjudul Jadi Tuh Barang (JTB). Uniknya, film ini sepenuhnya digarap oleh para komika, mulai dari sutradara, penulis, hingga para pemerannya. Kehadiran film ini menjadi angin segar dalam industri perfilman Indonesia, menggabungkan unsur komedi, drama, dan romansa dengan sentuhan khas para pelawak.

Diproduksi dan Disutradarai oleh Kemal Palevi

Kemal Palevi, yang dikenal sebagai komika multitalenta, mengambil peran besar sebagai sutradara sekaligus produser dalam proyek ini. Ia menggandeng sejumlah nama besar di dunia stand-up comedy untuk menciptakan kolaborasi yang menarik. Di antaranya adalah Oki Rengga, Dicky Difie, Steven Wongso, Arafah Rianti, Ge Pamungkas, Fico Fachriza, Arif Didu, Ence Bagus, serta aktris Beby Sabina dan Nurul Arifin.

Sinopsis Film Jadi Tuh Barang

Jadi Tuh Barang menceritakan kehidupan Bonar (Oki Rengga), seorang pemuda yang menghadapi berbagai tantangan hidup. Setelah diputuskan oleh pacarnya, Cantika (Beby Sabina), karena dianggap tidak serius dalam hubungan, Bonar dihadapkan pada perjodohan antara Cantika dan Arnold (Ge Pamungkas), pria yang lebih mapan.

Di tengah situasi sulit, Bonar mendapat dukungan dari dua sahabatnya, Awang (Dicky Difie) dan Wongso (Steven Wongso). Bersama mereka, Bonar menemukan peluang pekerjaan unik sebagai pawang hujan. Meski skeptis, profesi ini menjadi jalan bagi Bonar untuk mengatasi masalah finansial sekaligus membuktikan dirinya.

Kolaborasi Penuh Humor dan Drama

Naskah film ini ditulis oleh David Nurbianto, komika yang dikenal dengan gaya khasnya. Dengan penceritaan yang kreatif, film ini menghadirkan humor segar sekaligus drama yang mengharukan. Penonton akan diajak tertawa, menangis, hingga terinspirasi oleh perjuangan Bonar dan teman-temannya.

Kemal Palevi menyebutkan, “Kami ingin memberikan sesuatu yang berbeda dan menyentuh, tidak hanya sekadar komedi. Cerita ini relatable dengan kehidupan banyak orang, terutama tentang cinta dan perjuangan hidup.”