Hanung Bramantyo Angkat Kisah Dukun Seksual Era Jawa Kuno dalam Film Gowok Kamasutra Jawa

Tim Teaterdotco - Jumat, 12 Juli 2024 09:32 WIB
Hanung Bramantyo Angkat Kisah Dukun Seksual Era Jawa Kuno dalam Film Gowok Kamasutra Jawa

Sutradara Hanung Bramantyo kembali menghadirkan karya terbarunya, sebuah film bergenre drama thriller berjudul Gowok Kamasutra Jawa. Film ini mengangkat kisah unik dan menarik tentang seorang dukun seksual di era Jawa kuno.

Syuting film Gowok Kamasutra Jawa telah dimulai di Yogyakarta dan menghadirkan sederet aktor ternama Indonesia, seperti Reza Rahadian, Lola Amaria, Raihaanun, Nayla Denny, dan Ali Fikry.

Hanung Bramantyo menjelaskan bahwa film ini terinspirasi dari sosok "Gowok", seorang dukun seksual yang eksis pada masa kejayaan Kesultanan Jawa di era 1400-an. "Gowok" ini bertugas untuk mengajari para bangsawan, khususnya raja, tentang bagaimana memuaskan para perempuan di harem mereka.

"Pada masa itu, raja kan memiliki banyak istri, bahkan bisa mencapai 12 orang. Nah, Gowok ini bertugas untuk mengajari raja-raja tersebut bagaimana memuaskan para perempuannya," ungkap Hanung Bramantyo dalam keterangannya usai syuting di Yogyakarta, Selasa (9/7/2024).

Lebih dari sekadar film tentang sensasi seksual, Hanung Bramantyo ingin menyampaikan pesan penting tentang kewajiban dan tanggung jawab seorang suami dalam memuaskan istrinya.

"Film ini ingin menyampaikan pesan tentang bagaimana kewajiban dan tanggung jawab seorang laki-laki kepada perempuannya. Dalam rumah tangga, istri adalah pemimpin domestik yang energinya sudah terkuras untuk mengandung, mendidik anak, dan mengurus rumah tangga. Oleh karena itu, penting bagi suami untuk dapat memuaskan istrinya secara lahir dan batin," tutur Hanung.

Naskah film Gowok Kamasutra Jawa ditulis oleh Hanung Bramantyo bersama penulis muda ZZ Mulja Galih dan mengambil latar waktu tahun 1960-an hingga 1965. Film ini diprediksi akan tayang di bioskop pada tahun 2025 dan menariknya, Gowok Kamasutra Jawa dikabarkan telah dilirik oleh pihak Korea Selatan untuk ditayangkan di negara mereka terlebih dahulu.