Gal Gadot Masuk Daftar Boikot, Film Snow White Dilarang Tayang di Lebanon
Tim Teaterdotco - Sabtu, 19 April 2025 10:57 WIB
Film live-action terbaru Disney, Snow White, resmi dilarang tayang di Lebanon. Larangan ini dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri Lebanon, Ahmad Al-Hajjar, menyusul rekomendasi dari badan pengawas film setempat. Penyebabnya? Kehadiran aktris Israel, Gal Gadot, yang memerankan Ratu Jahat dalam film tersebut.
Gal Gadot dan Daftar Boikot Israel di Lebanon
Gal Gadot, aktris kelahiran Israel dan mantan anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF), telah lama masuk dalam daftar boikot Lebanon terhadap produk atau karya yang melibatkan warga Israel. Seorang perwakilan dari Italia Films—distributor film Disney untuk wilayah Timur Tengah—mengonfirmasi bahwa tidak ada satu pun film yang dibintangi Gadot yang pernah dirilis secara resmi di Lebanon.
"Tidak ada film Gal Gadot yang pernah tayang di bioskop Lebanon," ujar perwakilan Italia Films kepada Variety (17/4/2025).
Larangan ini muncul di tengah ketegangan militer antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon, yang telah memakan korban sipil. Gadot sendiri dikenal sebagai pendukung vokal Israel, terutama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Dalam pidatonya di forum Anti-Defamation League Maret lalu, ia mengkritik kelompok-kelompok yang tidak mengutuk kekerasan terhadap warga Israel.
Snow White Bukan Film Pertama yang Dilarang
Ini bukan pertama kalinya Lebanon memblokir film karena melibatkan aktor atau aktris Israel. Dua bulan lalu, Captain America: Brave New World juga dilarang tayang karena menampilkan Shira Haas, aktris asal Israel.
Namun, berbeda dengan beberapa laporan sebelumnya, Snow White tidak dilarang di Kuwait. Italia Films menegaskan bahwa larangan hanya berlaku di Lebanon.
Larangan ini menjadi tantangan bagi Disney dalam merilis filmnya di kawasan Timur Tengah. Meskipun Snow White tetap akan tayang di banyak negara, pembatasan seperti ini dapat memengaruhi pendapatan box office secara global.
Bagi Lebanon, kebijakan boikot terhadap produk Israel sudah berlangsung lama dan mencakup berbagai sektor, termasuk hiburan. Keputusan ini mencerminkan situasi politik yang masih memanas di kawasan tersebut.