Film Tak Ingin Usai di Sini Siap Produksi, Bryan Domani dan Vanesha Prescilla Jadi Pemeran Utama

Tim Teaterdotco - Rabu, 27 November 2024 09:30 WIB
Film Tak Ingin Usai di Sini Siap Produksi, Bryan Domani dan Vanesha Prescilla Jadi Pemeran Utama

Industri perfilman Indonesia kembali menyambut proyek besar dengan hadirnya film drama romantis Tak Ingin Usai di Sini. Film ini merupakan kolaborasi antara Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment, yang sebelumnya sukses dengan film horor Kuasa Gelap. Karya ini dijadwalkan memulai proses syuting pada akhir November 2024 dan akan tayang di bioskop pada tahun 2025.

Diumumkan melalui konferensi pers, film yang disutradarai dan ditulis oleh Robert Ronny ini menghadirkan deretan aktor berbakat seperti Bryan Domani, Vanesha Prescilla, Davina Karamoy, Rayn Wijaya, serta beberapa nama lain seperti Asha Assuncao, Jinan Safa, Indian Akbar, Anya Zen, Tanta Ginting, dan Rukman Rosadi.

Film ini mengadaptasi cerita dari film Korea More Than Blue (2009), yang sebelumnya juga sukses diadaptasi di Taiwan pada 2018. Kisah ini mengangkat perjalanan emosional dua karakter utama, K (Bryan Domani) dan Cream (Vanesha Prescilla), dalam hubungan yang penuh dilema. Dengan tema tentang cinta, pengorbanan, dan kehilangan, film ini dijanjikan akan memberikan pengalaman manis sekaligus getir bagi penonton.

Proses Persiapan Matang

Menjelang syuting, para pemeran telah mengikuti sesi reading intensif dan workshop akting untuk mendalami peran mereka. Bryan Domani, yang pertama kali beradu akting dengan Vanesha Prescilla, mengungkapkan antusiasmenya, “Aku sudah reading dan workshop bersama seluruh pemain. Persiapan wardrobe dan makeup juga telah selesai. Mohon doa agar semuanya lancar sampai syuting selesai.”

Vanesha Prescilla pun mengungkapkan kesannya terhadap naskah film ini. “Saat baca naskahnya, aku terharu banget. Persiapannya sudah matang, semoga syuting berjalan lancar dan hasilnya memuaskan,” ujarnya.

Davina Karamoy, yang memerankan karakter bernama Vero, bahkan mengikuti workshop fotografi untuk mendalami perannya. “Vero sangat dekat dengan dunia fotografi, jadi aku ikut workshop untuk memahami karakternya lebih dalam,” ungkapnya.

Kembalinya Robert Ronny ke Kursi Sutradara

Film ini menandai kembalinya Robert Ronny sebagai sutradara setelah tujuh tahun, sejak terakhir menyutradarai Critical Eleven (2017). Ia merasa bangga dan penuh harapan atas proyek yang direncanakan sejak 2019 ini. “Saya sangat paham dengan tema kehilangan dan pengorbanan yang diangkat dalam film ini. Semoga cerita ini bisa menyentuh hati penonton Indonesia,” kata Ronny.

Produser eksekutif, Andi Boediman, menambahkan bahwa film ini adalah langkah untuk memperluas genre dalam karya mereka. “Setelah sukses dengan genre horor, kami ingin menghadirkan melodrama yang menyentuh dan dekat dengan penonton Indonesia,” ujarnya.