Film Cinta Tak Seindah Drama Korea Turun Layar, Catat 49.740 Penonton
Tim Teaterdotco - Jumat, 27 Desember 2024 09:38 WIBFilm Cinta Tak Seindah Drama Korea (CTSDK) akhirnya resmi pamit dari layar bioskop setelah mencatatkan 49.740 penonton. Film produksi Imajinari ini mendapat perhatian khusus karena menjadi debut Meira Anastasia sebagai sutradara, sekaligus menjadi film dengan jumlah penonton terendah sepanjang sejarah rumah produksi tersebut.
Melalui akun Instagram pribadinya, produser film ini, Ernest Prakasa, mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh penonton yang telah menyaksikan CTSDK di bioskop.
"Hari ini film CTSDK resmi pamit dari bioskop. Saya ingin berterima kasih kepada semua teman-teman yang sudah menonton di bioskop," tulis Ernest pada Rabu (25/12/2024).
Meski demikian, Ernest menerima semua kritik dan masukan yang datang terkait film ini. Ia menyebutkan bahwa CTSDK adalah salah satu pelajaran berharga bagi Imajinari untuk terus berkembang di industri perfilman Indonesia.
Salah satu hal yang menjadi perhatian publik adalah posisi Meira Anastasia sebagai sutradara. Meira, yang merupakan istri Ernest Prakasa, mendapat berbagai sorotan terkait proyek ini. Namun, Ernest menegaskan bahwa keputusannya untuk mempercayakan film ini kepada Meira bukan karena nepotisme.
"Saya tahu betul kualitasnya sebagai seorang pencerita. Itu kenapa saya percaya pada visinya," ungkap Ernest.
Ia juga menyatakan dukungannya terhadap karya-karya Meira di masa depan. Menurutnya, CTSDK adalah awal perjalanan Meira di dunia penyutradaraan dan ia optimis akan ada karya yang lebih baik di waktu mendatang.
Proyek Imajinari Berikutnya: Tinggal Meninggal
Setelah CTSDK, Imajinari telah menyiapkan proyek berikutnya, yaitu film Tinggal Meninggal. Film ini akan menjadi debut Kristo Immanuel sebagai sutradara, menandai langkah baru dalam eksplorasi Imajinari di dunia perfilman.
Dengan keberanian Imajinari untuk terus memberi ruang kepada talenta baru, Ernest berharap Tinggal Meninggal dapat menjadi karya yang lebih sukses dan diterima baik oleh penonton.
Meski CTSDK tidak mencatatkan jumlah penonton yang signifikan, perjalanan Imajinari masih panjang. Film ini menjadi pengingat bahwa setiap karya memiliki nilai pembelajaran yang bisa menjadi fondasi untuk karya-karya yang lebih baik di masa depan.